4) are orientations towards the mea

4) are orientations towards the mean, rather than the extremes (vices relate to extremes).
In Aristotle's famous study of character, a frequent theme is the fact that a virtue lies between two vices. The virtue of courage, for example, lies between the vices of rashness and cowardice. The coward has too much fear, or fear when he should have none. The rash person has too little fear and excessive confidence. The courageous person has the right amount.
While courage is the virtue related to the emotions of fear and confidence, mildness is the virtue related to anger. A person who gets angry too quickly will be irascible; a person who never gets angry, even when she should, is inirascible (the term does not matter). The virtuous person will get angry when she should, but not excessively and not contrary to reason. Aristotle calls the virtue of appropriate anger mildness or gentleness

Results (Malay) 2:

4) adalah orientasi ke arah min, bukannya keterlaluan (maksiat berkaitan dengan keterlaluan).
Dalam kajian terkenal Aristotle watak, tema yang kerap adalah hakikat bahawa kuasa itu terletak di antara dua maksiat. Keutamaan keberanian, sebagai contoh, terletak di antara kemungkaran keadaan terburu-buru dan pengecut. Pengecut ini mempunyai terlalu banyak ketakutan, atau takut apabila dia sepatutnya tiada. Orang ruam mempunyai terlalu sedikit ketakutan dan keyakinan yang berlebihan. Orang yang berani mempunyai jumlah yang betul.
Walaupun keberanian adalah suatu kebaikan yang berkaitan dengan emosi ketakutan dan keyakinan, kelembutan adalah suatu kebaikan yang berkaitan dengan kemarahan. Seseorang yang marah terlalu cepat akan menjadi cepat marah; seseorang yang tidak pernah marah, walaupun dia harus, adalah inirascible (istilah yang tidak penting). Orang yang baik pasti akan marah apabila wajar, tetapi tidak berlebihan dan tidak bertentangan dengan akal. Aristotle memanggil menurut kelembutan kemarahan sesuai atau kelembutan