During the Early Modern age, Wester

During the Early Modern age, Western Europe experienced a massive population expansion. This expansion was enabled by slow yet steady advances in agricultural technology, including crop rotation, new fertilizers, improved strains of plants and animals, improved tools, expansion of arable land (via felling of forests and draining of wet areas), and reorganization of land (into clearly-defined private parcels, which allowed individual farmers to experiment as they liked with farming techniques). Advances were particularly strong in England, which by the end of the Early Modern period led the world in agricultural productivity. English innovations radiated across Europe and over the Atlantic, to the American colonies.

Results (Indonesian) 1:

Ketika zaman Modern awal, Eropa Barat mengalami perluasan populasi besar. Ekspansi ini telah diaktifkan oleh lambat namun mantap kemajuan dalam teknologi pertanian, termasuk rotasi tanaman, pupuk baru, ditingkatkan strain tanaman dan hewan, perbaikan alat-alat, perluasan lahan yang subur (melalui penebangan hutan dan pengeringan daerah basah), dan reorganisasi tanah (menjadi jelas pribadi paket, yang memungkinkan individu petani untuk percobaan sebagai mereka suka dengan teknik pertanian). Kemajuan yang sangat kuat di Inggris, yang pada akhir periode Modern awal memimpin dunia produktivitas pertanian. Inggris inovasi terpancar di seluruh Eropa dan di atas Atlantik, untuk koloni-koloni Amerika.

Results (Indonesian) 2:

Selama usia Modern Awal, Eropa Barat mengalami ekspansi populasi besar. Perluasan ini dimungkinkan oleh lambat kemajuan belum mantap dalam teknologi pertanian, termasuk rotasi tanaman, pupuk baru, meningkatkan strain tanaman dan hewan, alat-alat perbaikan, perluasan lahan pertanian (melalui penebangan hutan dan pengeringan daerah basah), dan reorganisasi tanah (dalam bidang swasta jelas-didefinisikan, yang memungkinkan petani individu untuk bereksperimen karena mereka menyukai dengan teknik pertanian). Kemajuan yang sangat kuat di Inggris, yang pada akhir periode Modern Awal memimpin dunia dalam produktivitas pertanian. Inovasi English terpancar di seluruh Eropa dan di atas Atlantik, ke koloni Amerika.