There should be some logic in selec

There should be some logic in selecting the right time range for company planning. In general, since planning and the forecasting that underlies it are costly, a company should probably not plan for a longer period than is economically justifiable; yet it is risky to plan for a shorter period. The answer as to the right planning period seems to lie in the "commitment principle". Logical planning to foresee, as well as possible, the fulfillment of commitments involved on decisions made today.
Perhaps the most striking application of this principle is the setting of a planning period long enough to anticipate the recovery costs sunk in a course of action. But since other things than costs can be committed for various lengths of time and because a commitment to spend a precedes an expenditure and may be as unchangeable as sunk cost seems inadequate to refer to recovery of costs alone. Thus a company commit itself, for varying lengths of time, to a personnel policy, such as promotion from within or retirement at age 65, or to other policies programs involving commitments of direction and not immediately measurable in terms of dollars.

Results (Indonesian) 1:

Harus ada beberapa logika dalam memilih rentang waktu yang tepat untuk perusahaan perencanaan. Secara umum, karena perencanaan dan peramalan yang mendasari itu mahal, perusahaan harus mungkin tidak merencanakan untuk jangka yang lebih panjang daripada ekonomi dapat dibenarkan; Namun itu berisiko untuk merencanakan untuk jangka pendek. Jawaban yang tepat perencanaan periode tampaknya berbaring di "komitmen prinsip". Logis perencanaan untuk meramalkan, serta mungkin, pemenuhan komitmen terlibat pada keputusan hari ini.Mungkin paling mencolok penerapan prinsip ini adalah pengaturan perencanaan jangka waktu cukup lama untuk mengantisipasi biaya pemulihan yang tenggelam dalam tindakan. Tapi karena hal-hal lain daripada biaya dapat berkomitmen untuk berbagai panjang waktu dan karena komitmen untuk menghabiskan mendahului pengeluaran dan mungkin sebagai kodrat sebagai biaya hangus tampaknya tidak memadai untuk merujuk kepada pemulihan biaya sendiri. Dengan demikian perusahaan berkomitmen sendiri, untuk berbagai panjang waktu, untuk kebijakan personil, seperti promosi dari dalam atau pensiun pada usia 65, atau untuk program kebijakan lain yang melibatkan komitmen arah dan tidak langsung terukur dalam bentuk dolar.

Results (Indonesian) 2:

Harus ada beberapa logika dalam memilih yang tepat rentang waktu untuk perencanaan perusahaan. Secara umum, sejak perencanaan dan peramalan yang mendasari itu mahal, perusahaan sebaiknya tidak merencanakan untuk jangka waktu lebih lama dari yang ekonomis dibenarkan; namun berisiko untuk merencanakan untuk jangka waktu yang lebih pendek. Jawaban untuk periode perencanaan yang tepat tampaknya terletak pada "prinsip komitmen". Perencanaan logis untuk meramalkan, serta mungkin, pemenuhan komitmen yang terlibat pada keputusan yang dibuat hari ini.
Mungkin aplikasi yang paling mencolok dari prinsip ini adalah pengaturan dari periode perencanaan cukup lama untuk mengantisipasi biaya pemulihan tenggelam dalam tindakan. Tapi karena hal lain selain biaya dapat dilakukan untuk berbagai panjang waktu dan karena komitmen untuk menghabiskan mendahului pengeluaran dan mungkin dapat tak berubah sebagai sunk cost tampaknya tidak memadai untuk merujuk pemulihan biaya sendiri. Dengan demikian perusahaan berkomitmen, untuk berbagai panjang waktu, untuk kebijakan personel, seperti promosi dari dalam atau pensiun pada usia 65, atau program kebijakan lain yang melibatkan komitmen dari arah dan tidak segera terukur dalam hal dolar.