Prior studies on knowledge-sharing

Prior studies on knowledge-sharing motivations mostly concentrate on discussing motivation in terms of level or amount, and thus, discussions regarding the quality of motivations, in terms of their levels of autonomy,are scarce. Additionally, while researchers have addressed the significant relationships among different types of motivations, there is still controversy concerning these relationships in a knowledge-sharing context. With reference to self-determination theory, this study examines a model that depicts the influence of various types of motivations on employees’knowledge sharing behaviors (KSBs). Based on the data collected from 259 employees in 34 organizations, hard reward, soft reward, and altruism for organizational benefits are significant influencing factors of KSBs, while altruism for personal satisfaction is not. Additionally, soft reward has a significant positive effect on both altruism for organizational benefits and altruism for personal satisfaction. The theoretical and practical implications and suggestions for future research are discussed.

Results (Indonesian) 1:

Penelitian sebelumnya pada berbagi pengetahuan motivasi sebagian besar berkonsentrasi pada membahas motivasi tingkat atau jumlah, dan dengan demikian, diskusi mengenai kualitas motivasi, dalam hal tingkat otonomi, langka. Selain itu, sementara para peneliti telah membahas hubungan significant antara berbagai jenis motivasi, masih ada kontroversi mengenai hubungan ini dalam konteks berbagi pengetahuan. Dengan mengacu pada teori penentuan nasib sendiri, studi ini meneliti model yang menggambarkan influence dari berbagai jenis motivasi pada employees'knowledge berbagi perilaku (KSBs). Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 259 karyawan di 34 organisasi, keras hadiah, hadiah lembut dan altruisme untuk organisasi benefits adalah faktor influencing significant dari KSBs, sementara altruisme untuk kepuasan pribadi tidak. Selain itu, hadiah lembut memiliki efek positif significant pada altruisme untuk benefits organisasi dan altruisme untuk kepuasan pribadi. Teoretis dan praktis implikasi dan saran untuk penelitian yang dibahas.

Results (Indonesian) 2:

Penelitian sebelumnya pada berbagi pengetahuan-motivasi sebagian besar berkonsentrasi pada membahas motivasi dalam hal tingkat atau jumlah, dan dengan demikian, diskusi mengenai kualitas motivasi, dalam hal tingkat otonomi mereka, yang langka. Selain itu, sementara peneliti telah membahas hubungan yang signifikan antara berbagai jenis motivasi, masih ada kontroversi mengenai hubungan ini dalam konteks berbagi pengetahuan. Dengan mengacu pada teori penentuan nasib sendiri, penelitian ini menguji sebuah model yang menggambarkan pengaruh dari berbagai jenis motivasi sharing employees'knowledge perilaku (KSBs). Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 259 karyawan di 34 organisasi, reward keras, reward lembut, dan altruisme untuk bene organisasi ts fi yang signifikan dalam faktor fl uencing dari KSBs, sementara altruisme untuk kepuasan pribadi tidak. Selain itu, hadiah lembut memiliki fi kan efek positif signifikan pada kedua altruisme untuk organisasi manfaat dan altruisme untuk kepuasan pribadi. Implikasi teoritis dan praktis dan saran untuk penelitian masa depan dibahas.