A 40-year-old man with end-stage re

A 40-year-old man with end-stage renal disease (ESRD)
who was receiving hemodialysis developed Staphylococcus
aureus septicemia from an infected arm prosthetic arteriovenous
shunt. The shunt was removed, and, following a
6-week course of IV vancomycin, the patient appeared
cured, with sterile blood cultures. However, 3 months
later, he was readmitted with right-lower-lobe pneumonia
and S aureus septicemia, and again he was treated with a
6-week course of IV vancomycin, with subsequent sterile
blood cultures. The result of HIV screening was negative,
and T cell ratios were normal during this admission.

Results (Indonesian) 1:

Seorang pria berusia 40 tahun dengan penyakit ginjal Stadium akhir (ESRD)yang menerima hemodialisis dikembangkan StaphylococcusAureus septikemia dari lengan terinfeksi palsu arteriovenosashunt. Shunt ini dihapus, dan, berikut6-minggu tentu saja IV Vankomisin, pasien munculdisembuhkan, dengan kultur darah Steril. Namun, 3 bulankemudian, ia adalah tidak boleh masuk ke dengan kanan-bawah-lobus pneumoniadan S aureus septikemia, dan sekali lagi ia diperlakukan dengan6-minggu tentu saja Vankomisin IV, dengan berikutnya sterilKultur darah. Hasil pemeriksaan HIV adalah negatif,dan rasio sel T normal selama penerimaan ini.

Results (Indonesian) 2:

Seorang pria 40 tahun dengan stadium akhir penyakit ginjal (ESRD)
yang menerima hemodialisis dikembangkan Staphylococcus
aureus septikemia dari lengan terinfeksi arteriovenous palsu
shunt. Shunt telah dihapus, dan, setelah
kursus 6 minggu IV vankomisin, pasien tampak
sembuh, dengan kultur darah steril. Namun, 3 bulan
kemudian, ia diterima kembali dengan hak-rendah-lobus pneumonia
dan S aureus septikemia, dan lagi ia diperlakukan dengan
kursus 6 minggu IV vankomisin, dengan steril selanjutnya
kultur darah. Hasil skrining HIV negatif,
dan rasio sel T yang normal selama masuk ini.