Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
Model kesehatan mental tradisional fokus pada masalah psikologis dan kesusahan.
Dengan demikian, kesehatan dipandang sebagai tidak adanya penyakit atau kecacatan. Sebaliknya, dualfactor
model kesehatan mental menggabungkan kedua indikator positif kesejahteraan dan
langkah-langkah dari gejala psikopatologis untuk secara komprehensif menentukan individu
penyesuaian psikologis. Penelitian ini digunakan seperti model dual-faktor untuk mengukur
status kesehatan mental remaja muda. Siswa sekolah menengah diklasifikasikan ke dalam
salah satu dari empat kelompok yang berbeda berdasarkan pada memiliki tinggi atau rendah psikopatologi dan tinggi atau rendah
kesejahteraan subjektif. Selanjutnya, perbedaan kelompok di keterlibatan siswa, akademik
prestasi, dan dukungan lingkungan untuk pembelajaran diselidiki. Hasil
menunjukkan keberadaan kelompok tradisional diabaikan remaja (rendah
kesejahteraan subjektif dan psikopatologi rendah) yang tetap berisiko untuk akademik
masalah dan perilaku di sekolah. Secara keseluruhan, baik kehadiran positif kesejahteraan dan
tidak adanya gejala yang diperlukan untuk memastikan sekolah yang paling menguntungkan
kinerja. Hasil ini menyoroti pentingnya memasukkan indikator positif
dari kesejahteraan bersama dengan faktor negatif tradisional dalam memahami hubungan
antara kesehatan mental individu dan hasil pendidikan.
Being translated, please wait..
