The creation of Manggarai as a plac

The creation of Manggarai as a place also involved creating borders, and this issue
remains a bone of contention up until the present day.14 Bimanese and Goanese both tried
to push their influence at various times east into what is today the regency of Ngada;
Goanese were successful for a short time in the 1720s and 30s, but Bima, whose interest
in Manggarai lasted longer, and was much stronger, was not very successful at gaining
a foothold there.15 This early inclusion of certain territories and people under the rule of
Bima, in particular, had an influence over what later became included within the Dutch
colonial territory of Manggarai, and after independence into the regency of Manggarai.
Quite a number of people in what is today Ngada regency are linguistically and culturally
more closely related to people in Manggarai than to the various ethnic groups in Ngada.16
There is not, therefore, a "natural" cultural or linguistic boundary between Manggarai and
Ngada regencies that can explain these divisions.

Results (Indonesian) 1:

Penciptaan Manggarai sebagai tempat juga terlibat menciptakan batas-batas dan masalah initetap perenungan sampai day.14 hadir suku Bima dan Goanese keduanya berusahauntuk mendorong pengaruh mereka pada berbagai waktu Timur menjadi apa yang hari ini Kabupaten Ngada;Goanese yang berhasil untuk waktu yang singkat dalam 1720-an dan 30-an, namun Bima, yang bungadi Manggarai berlangsung lebih lama, dan jauh lebih kuat, itu tidak sangat berhasil di memperolehpijakan there.15 ini dimasukkannya wilayah tertentu dan orang-orang di bawah pemerintahan awalBima, khususnya, memiliki pengaruh atas apa yang kemudian menjadi dimasukkan dalam Belandawilayah kolonial Manggarai, dan setelah kemerdekaan ke Kabupaten Manggarai.Sejumlah orang di tempat yang sekarang Kabupaten Ngada adalah bahasa dan budayalebih erat terkait dengan orang-orang di Manggarai daripada untuk berbagai kelompok etnis di Ngada.16Tidak ada, oleh karena itu, "alam" budaya atau linguistik batas antara Manggarai danKabupaten Ngada yang bisa menjelaskan Divisi-divisi ini.

Results (Indonesian) 2:

Penciptaan Manggarai sebagai tempat juga terlibat menciptakan perbatasan, dan masalah ini
tetap menjadi rebutan sampai day.14 hadir Bima dan Goanese berdua mencoba
untuk mendorong pengaruh mereka di berbagai kali timur ke apa yang sekarang Kabupaten Ngada;
Goanese berhasil untuk waktu yang singkat di tahun 1720-an dan 30-an, tetapi Bima, yang minat
di Manggarai berlangsung lebih lama, dan lebih kuat, tidak sangat sukses di mendapatkan
pijakan there.15 inklusi awal ini dari wilayah tertentu dan orang-orang di bawah kekuasaan
Bima, khususnya, memiliki pengaruh atas apa yang kemudian menjadi termasuk dalam Belanda
wilayah kolonial Manggarai, dan setelah kemerdekaan ke Kabupaten Manggarai.
Cukup banyak orang dalam apa yang Kabupaten Ngada saat ini bahasa dan budaya
yang lebih erat kaitannya dengan orang di Manggarai daripada berbagai kelompok etnis di Ngada.16
Tidak ada, oleh karena itu, "alam" batas budaya atau linguistik antara Manggarai dan
Ngada kabupaten yang dapat menjelaskan pembagian ini.