A molecule is more complex, yet it

A molecule is more complex, yet it is simpler to describe than its component atoms. In human terms the "liberation" of races, women, youth, music, clothes, and so forth, has created the possibilities, and the fact, of creating more complementary and mutually enriching relationship. For instance, the European Anglo-Saxon once practiced genocide, physically and culturally, with the American Indian. The level of growth of the early American colonies did not permit the absorption of these cultures and to absorb them. We accept more differentness from each other and at the same time grow more closely together.

Results (Indonesian) 1:

Molekul lebih kompleks, namun itu lebih sederhana untuk menggambarkan daripada komponen atom. Dalam istilah manusia "pembebasan" ras, perempuan, pemuda, musik, pakaian, dan sebagainya, telah menciptakan kemungkinan, dan kenyataan, menciptakan lebih saling melengkapi dan saling memperkaya hubungan. Misalnya, Eropa Anglo-Saxon sekali berlatih genosida, secara fisik dan budaya, dengan Indian Amerika. Tingkat pertumbuhan koloni-koloni Amerika awal tidak mengizinkan penyerapan budaya ini dan untuk menyerap mereka. Kami menerima differentness lebih dari satu sama lain dan pada saat yang sama tumbuh lebih dekat bersama-sama.

Results (Indonesian) 2:

Sebuah molekul yang lebih kompleks, namun lebih sederhana untuk menggambarkan dari atom komponennya. Dalam istilah manusia "pembebasan" dari ras, perempuan, pemuda, musik, pakaian, dan sebagainya, telah menciptakan kemungkinan, dan fakta, menciptakan hubungan yang lebih saling melengkapi dan saling memperkaya. Misalnya, Eropa Anglo-Saxon sekali dipraktekkan genosida, secara fisik dan budaya, dengan Indian Amerika. Tingkat pertumbuhan koloni Amerika awal tidak mengizinkan penyerapan budaya ini dan untuk menyerap mereka. Kami menerima lebih keperbedaan dari satu sama lain dan pada saat yang sama tumbuh lebih dekat bersama-sama.