More center-stage but related to wo

More center-stage but related to working-class militancy, agitation in support of
broad electoral reform in Britain had increased significantly by the late 1820s. The
reactionary panic responsible for the Peterloo Massacre of 1819 had begun to subside,
and the policies followed by British conservatives by this time made for revealing contrasts
with those of the Ultras in France. While Charles X’s regime was reverting to a
medieval Catholicism, in Britain the ruling conservatives oversaw the passage of a
series of laws that allowed full civil equality for Catholics and for dissenting Protestants
(that is, those not members of the Church of England). Similarly, the Combination Acts,
which had earlier been passed in reaction to the French Revolution, making tradeunion
activity nearly impossible, were repealed in 1824, setting the stage for a surge in
working-class agitation in the late 1820s and early 1830s.

Results (Indonesian) 2:

Lebih pusat-tahap tetapi terkait dengan kelas pekerja militansi, agitasi dalam mendukung
reformasi pemilu yang luas di Inggris telah meningkat secara signifikan dengan 1820-an akhir. The
reaksioner panik bertanggung jawab atas pembantaian peterloo dari 1819 mulai mereda,
dan kebijakan yang diikuti oleh kaum konservatif Inggris saat ini dibuat untuk mengungkapkan kontras
dengan orang-orang dari Ultras di Perancis. Sementara rezim Charles X itu kembali kepada sebuah
Katolik abad pertengahan, di Inggris konservatif yang berkuasa mengawasi bagian dari
serangkaian undang-undang yang memungkinkan kesetaraan sipil penuh untuk umat Katolik dan untuk dissenting Protestan
(yaitu orang bukan anggota Gereja Inggris). Demikian pula, Kombinasi Kisah Para Rasul,
yang sebelumnya telah disahkan sebagai reaksi terhadap Revolusi Perancis, membuat tradeunion
aktivitas hampir mustahil, yang dicabut pada tahun 1824, setting panggung untuk lonjakan
kelas pekerja agitasi di tahun 1820-an akhir dan awal 1830-an.