Increased human pressure on the pla

Increased human pressure on the planet’s resources haslead to extensive loss and degradation of natural habitatsincreasing overall species’ extinction risk. This has led to theconsensus that protected areas are an essential strategy formaintaining biodiversity and the ecological services it pro-vides (Chape et al., 2005; Gaston et al., 2008; Pimm et al.,2014). During the twentieth century, protected areas were cre-ated under several different categories of protection in almostall countries around the world (Phillips, 2004). Currently, theWorld Database on Protected Areas (WDPA) acknowledges theexistence of more than 160,000 protected areas worldwide,covering more than 13% of the Earth’s land surface (WDPA,2012). Brazil holds an outstanding position with fourth largestnetwork of protected areas in the world (Gurgel et al., 2009),encompassing 12.4% of the national land area (WDPA, 2012).Protecting nature in wilderness regions is already recog-nized as an important way to preserve biodiversity. However,

Results (Indonesian) 1:

Peningkatan manusia tekanan pada haslead sumber daya planet untuk luas dan rusaknya alami habitatsincreasing keseluruhan spesies punah risiko. Ini telah menyebabkan theconsensus kawasan lindung yang formaintaining strategi penting keanekaragaman hayati dan ekologis itu pro-vides (Chape et al., 2005; Gaston et al., 2008; Pimm et al., 2014). Selama abad kedua puluh, kawasan lindung yang cre-mendatangkan di bawah beberapa kategori yang berbeda perlindungan dalam almostall negara di seluruh dunia (Phillips, 2004). Saat ini, dunia Database pada dilindungi daerah (WDPA) mengakui theexistence lebih dari 160.000 kawasan lindung di seluruh dunia, mencakup lebih dari 13% dari permukaan tanah bumi (WDPA, 2012). Brasil memegang posisi yang luar biasa dengan keempat largestnetwork kawasan lindung di dunia (Gurgel et al., 2009), meliputi 12.4% dari lahan Nasional (WDPA, 2012). Melindungi alam di daerah gurun yang sudah recog-dikan sebagai cara yang penting untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Namun,

Results (Indonesian) 2:

Peningkatan tekanan manusia pada sumber daya planet haslead hilangnya luas dan degradasi risiko kepunahan habitatsincreasing alami spesies keseluruhan '. Hal ini telah menyebabkan theconsensus bahwa kawasan lindung adalah strategi formaintaining keanekaragaman hayati penting dan jasa ekologi itu pro-vides (Chape et al, 2005;.. Gaston et al, 2008; Pimm et al, 2014.). Selama abad kedua puluh, kawasan lindung yang kekas-diciptakan di bawah beberapa kategori yang berbeda dari perlindungan di almostall negara di seluruh dunia (Phillips, 2004). Saat ini, theWorld Database pada Kawasan Lindung (WDPA) mengakui theexistence lebih dari 160.000 kawasan lindung di seluruh dunia, mencakup lebih dari 13% dari permukaan daratan Bumi (WDPA, 2012). Brasil memegang posisi yang luar biasa dengan largestnetwork keempat kawasan lindung di dunia (Gurgel et al., 2009), meliputi 12,4% dari luas lahan nasional (WDPA, 2012) .Protecting alam di daerah padang gurun sudah Lat-nized sebagai penting cara untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Namun,