Moreno-Luzon (1993) concluded that

Moreno-Luzon (1993) concluded that small firms were lagging behind big ones in the application of TQM. Successful small firms were found to place more emphasis on product and process innovation, investing in new production equipment, and to have a highly motivated management team with better managing skills. They tended to have less qualified personnel than larger ones, and through TQM, were able to invest in the training of their staff which led to this improvement.

Results (Indonesian) 1:

Moreno-Luzon (1993) menyimpulkan bahwa perusahaan kecil yang tertinggal di belakang orang-orang besar dalam penerapan TQM. Perusahaan kecil yang berhasil ditemukan untuk menempatkan penekanan lebih pada inovasi produk dan proses, investasi dalam peralatan produksi baru, dan memiliki tim manajemen yang sangat termotivasi dengan lebih baik mengelola keterampilan. Mereka cenderung untuk memiliki lebih sedikit personel yang kompeten dari yang lebih besar, dan melalui TQM, mampu untuk berinvestasi dalam pelatihan staf mereka yang menyebabkan peningkatan ini.

Results (Indonesian) 2:

Moreno-Luzon (1993) menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan kecil yang tertinggal yang besar dalam penerapan TQM. Perusahaan kecil berhasil ditemukan lebih menekankan pada produk dan inovasi proses, investasi dalam peralatan produksi baru, dan memiliki tim manajemen yang sangat termotivasi dengan keterampilan mengelola lebih baik. Mereka cenderung memiliki kurang personil yang berkualitas dari yang lebih besar, dan melalui TQM, mampu berinvestasi dalam pelatihan staf mereka yang menyebabkan peningkatan ini.