Although the muḥaddithūn have stres

Although the muḥaddithūn have stressed care in accepting the weak aḥādīth from the pious reformers, this emphasis is meaningless because the muḥaddithūn themselves did not make proper efforts to analyze the narratives containing targhīb wa tarhīb. Besides, not every narrator could analyze the isnād and the matn. In the present day, such a work is an insurmountable task. The duty to ferret out the truth is, now, a crown of thorn rarely worn.

Results (Indonesian) 1:

Meskipun muḥaddithūn telah menekankan perawatan dalam menerima aḥādīth lemah dari reformator Saleh, penekanan ini tidak berarti karena muḥaddithūn sendiri tidak membuat usaha-usaha yang tepat untuk menganalisis bahwa kisah-kisah yang mengandung targhīb wa tarhīb. Selain itu, tidak setiap narator bisa menganalisis isnād dan matn. Di masa kini, seperti kerja merupakan tugas dapat diatasi. Kewajiban untuk mengorek kebenaran adalah, sekarang, mahkota duri yang jarang dipakai.

Results (Indonesian) 2:

Meskipun muḥaddithūn telah menekankan perawatan dalam menerima hadits lemah dari reformis yang saleh, penekanan ini ada artinya karena muḥaddithūn sendiri tidak melakukan upaya yang tepat untuk menganalisis narasi yang mengandung targhib wa tarhib. Selain itu, tidak setiap narator bisa menganalisis isnad dan matn. Pada hari ini, karya seperti itu merupakan tugas diatasi. Tugas untuk mengorek kebenaran adalah, sekarang, mahkota duri jarang dipakai.