The resources discussed in this sec

The resources discussed in this section are the forests and lands in
Java officially classified as ‘state production forest’. As in the Kenya
case, the state forest management agency, the State Forestry Corporation,
has historically viewed forest-based peasants as ‘threats’ to the
forest (and to the state’s management goals), largely because of their
subsistence activities. State timber management policies threaten forest based
peasants’ livelihoods because of their restrictions on the access of
local people to agricultural land, their development of agroforestry
systems, and their participation in the official timber trade.

Results (Indonesian) 1:

Sumber daya yang dibahas dalam bagian ini adalah hutan dan tanah diJawa resmi diklasifikasikan sebagai 'hutan produksi negara'. Seperti di Kenyakasus, badan pengusahaan hutan negara, negara Kehutanan Corporation,secara historis melihat petani berbasis hutan sebagai 'ancaman' untukhutan (dan untuk tujuan pengelolaan negara), sebagian besar karena dari merekakegiatan subsisten. Kebijakan manajemen negara kayu mengancam hutan berbasismata pencaharian petani karena pembatasan aksesmasyarakat setempat untuk tanah pertanian, pengembangan agroforestrysistem, dan partisipasi mereka dalam perdagangan kayu resmi.

Results (Indonesian) 2:

Sumber daya dibahas dalam bagian ini adalah hutan dan lahan di
Jawa secara resmi diklasifikasikan sebagai 'hutan produksi negara. Seperti dalam Kenya
kasus, negara lembaga pengelolaan hutan, Negara Kehutanan Corporation,
secara historis melihat petani berbasis hutan sebagai 'ancaman' ke
hutan (dan untuk tujuan manajemen negara), terutama karena mereka
kegiatan subsisten. Kebijakan pengelolaan kayu negara mengancam berdasarkan hutan
penghidupan petani karena pembatasan mereka pada akses
masyarakat lokal untuk lahan pertanian, pengembangan mereka agroforestry
sistem, dan partisipasi mereka dalam perdagangan kayu resmi.