Captive value chains. When the abil

Captive value chains. When the ability to codify – in the form of detailed
instructions – and the complexity of product specifications are both high
but supplier capabilities are low, then value chain governance will tend
toward the captive type. This is because low supplier competence in
the face of complex products and specifications requires a great deal
of intervention and control on the part of the lead firm, encouraging
the build-up of transactional dependence as lead firms seek to lock-in suppliers in order to exclude others from reaping the benefits of their
efforts. Therefore, the suppliers face significant switching costs and are
‘captive’. Captive suppliers are frequently confined to a narrow range
of tasks – for example, mainly engaged in simple assembly – and are
dependent on the lead firm for complementary activities such as design,
logistics, component purchasing, and process technology upgrading.
Captive inter-firm linkages control opportunism throughthe dominance
of lead firms, while at the same time providing enough resources and
market access to the subordinate firms to make exit an unattractive
option.

Results (Indonesian) 1:

Rantai nilai tawanan. Ketika kemampuan untuk mengkodifikasi – dalam bentuk rincipetunjuk- dan kompleksitas spesifikasi produk keduanya tinggitetapi pemasok kemampuan rendah, maka nilai jaringan pemerintahan akan cenderungterhadap jenis tawanan. Hal ini karena rendah pemasok kompetensi dalamwajah spesifikasi produk yang rumit dan memerlukan banyakcampur tangan dan kontrol dari memimpin perusahaan, mendorongmembangun-up transaksional ketergantungan sebagai memimpin perusahaan berusaha untuk mengunci-di pemasok untuk mengecualikan orang lain dari memetik manfaat dari merekaupaya. Oleh karena itu, para pemasok menghadapi biaya switching yang signifikan dan'tawanan'. Tawanan pemasok sering terbatas untuk berbagai sempittugas – misalnya, terutama terlibat dalam perakitan sederhana – dantergantung pada perusahaan memimpin untuk melengkapi kegiatan seperti desain,logistik, pembelian komponen, dan proses upgrade teknologi.Hubungan antar perusahaan tawanan mengontrol oportunisme melalui program dominasimemimpin perusahaan, sementara pada saat yang sama memberikan cukup sumber daya danakses ke perusahaan bawahan membuat keluar menarik pasarpilihan.

Results (Indonesian) 2:

Captive rantai nilai. Ketika kemampuan untuk menyusun - dalam bentuk rinci
petunjuk - dan kompleksitas spesifikasi produk keduanya tinggi
tetapi kemampuan pemasok rendah, maka rantai nilai governance akan cenderung
ke arah jenis tawanan. Hal ini karena kompetensi pemasok rendah
menghadapi produk yang kompleks dan spesifikasi membutuhkan banyak
intervensi dan kontrol pada bagian dari perusahaan timah, mendorong
membangun-up dari ketergantungan transaksional sebagai perusahaan memimpin berusaha untuk mengunci-in pemasok untuk mengecualikan orang lain dari menuai manfaat dari mereka
upaya. Oleh karena itu, pemasok menghadapi biaya beralih signifikan dan
'tawanan'. Pemasok Captive sering terbatas pada kisaran sempit
tugas - misalnya, terutama yang terlibat dalam perakitan sederhana - dan
tergantung pada lead firm untuk kegiatan pelengkap seperti desain,
logistik, pembelian komponen, dan peningkatan teknologi proses.
Tawanan hubungan antarperusahaan mengontrol oportunisme throughthe dominasi
perusahaan timah, sementara pada saat yang sama memberikan cukup sumber daya dan
akses pasar ke perusahaan bawahan untuk membuat keluar sebuah menarik
pilihan.