Results (
Indonesian) 1:
[Copy]Copied!
Pemburuan kepala adalah bagian penting dari budaya Dayak, khususnya untuk Iban dan pemandunya. Dulu ada sebuah tradisi pembalasan tua headhunts, yang terus berlatih hidup. Eksternal gangguan oleh pemerintahan Raja Brooke di Sarawak dan Belanda di Kalimantan Borneo dibatasi dan terbatas tradisi ini. Selain berkumpul penggerebekan, praktek pemotongan itu terbatas pada serangan individu pembalasan atau hasil dari kesempatan pertemuan. Laporan pemerintah Brooke awal menggambarkan Dayak Iban dan perang Kenyah pihak dengan kepala musuh yang ditangkap. Pada pelbagai waktu, sudah ada serangan terkoordinasi yang besar-besaran di pedalaman, dan di seluruh pesisir Kalimantan, disutradarai oleh Raj Brooke di pemerintahan di Sarawak. Ini mungkin telah membangkitkan istilah, laut Dayak, meskipun, sepanjang abad ke-19, Sarawak pemerintah serangan dan ekspedisi independen tampaknya telah dilakukan sejauh Brunei, Mindanao, Pantai Timur Malaya, Jawa dan Celebes. Tandem hubungan diplomatik antara pemerintah Sarawak (Brooke Rajah) dan Britania (East India Company dan Royal Navy) bertindak sebagai poros dan pencegahan untuk ambisi teritorial yang pertama, melawan pemerintahan Belanda di wilayah Kalimantan dan klien Kesultanan
Being translated, please wait..
