Law firms are typically structured

Law firms are typically structured as partnerships. Attorneys become partners via up-or-out promotion contests. In these contests, employers hire attorneys as associates for a predetermined time period or on a permanent basis. At the end of this time period, associates are either invited to become equity partners (firm owners), are fired or stay on as regular employees (Rebitzer and Taylor, 2007).
The key asset of a law firm is knowledge, in the form of working relationships senior attorneys have established with clients. Although such assets cannot be bought
and sold like conventional capital, law firms can preserve the value of assets by
organizing themselves as partnerships in which senior attorneys essentially hand-off key assets to succeeding generations of junior attorneys (Rebitzer and Taylor, 2007).

Results (Indonesian) 2:

Hukum perusahaan biasanya disusun sebagai kemitraan. Pengacara menjadi mitra melalui up-atau-out kontes promosi. Dalam kontes ini, pengusaha menyewa pengacara sebagai rekan untuk jangka waktu yang telah ditentukan atau secara permanen. Pada akhir periode ini, asosiasi baik diundang untuk menjadi mitra ekuitas (pemilik perusahaan), dipecat atau tetap sebagai karyawan biasa (Rebitzer dan Taylor, 2007).
Aset kunci dari sebuah firma hukum adalah pengetahuan, dalam bentuk hubungan kerja pengacara senior yang telah didirikan dengan klien. Meskipun aset tersebut tidak dapat dibeli
dan dijual seperti modal konvensional, firma hukum dapat melestarikan nilai aset oleh
mengorganisir diri mereka sebagai kemitraan di mana pengacara senior yang pada dasarnya tangan-off aset kunci untuk generasi penerus dari pengacara junior (Rebitzer dan Taylor, 2007).