(a) Infant development. One of the

(a) Infant development. One of the major health benefits associated with consumption of n-3
PUFA is to sustain infant visual and brain development. During the last trimester of pregnancy,
the brain undergoes a period of rapid growth. DHA is present in high levels in cell membranes
within the brain and retina, where it accumulates rapidly during the final trimester and first year of
life (Clandinin et al. 1980). McCann & Ames (2005) reviewed the potential for cognitive benefits
of DHA in several types of studies, particularly those using animals, and concluded that changes
in brain concentrations of DHA were positively associated with changes in cognitive or behavioral
performance. A recent study reported that more infant girls in the placebo group than in the
DHA intervention group had a visual acuity below average and also found maternal red blood
cell ethanolamine phosphoglyceride docosatetraenoic acid was inversely related to visual acuity in
boys (Innis & Friesen 2008). ALA is one major n-3 PUFA that can be metabolized to long chain
EPA and DHA in vivo and influences human health. However, ALA conversion to EPA is low in
humans (Goyens et al. 2006). This could explain why Birch et al. (1992) found that a diet high
in ALA was not able to support optimal visual function and thus the supply of preformed DHA
appeared necessary in premature infants.

Results (Indonesian) 1:

() perkembangan bayi. Salah satu manfaat kesehatan utama yang terkait dengan konsumsi n-3PUFA adalah untuk mempertahankan bayi visual dan perkembangan otak. Selama trimester terakhir kehamilan,otak mengalami periode pertumbuhan yang cepat. DHA hadir dalam tingkat tinggi dalam membran sel.dalam otak dan retina, mana itu terakumulasi cepat selama trimester terakhir dan tahun pertamakehidupan (Clandinin et al. 1980). McCann & Ames (2005) meninjau potensi manfaat kognitifDHA dalam beberapa jenis studi, terutama yang menggunakan hewan, dan menyimpulkan bahwa perubahandalam otak konsentrasi DHA yang positif dikaitkan dengan perubahan kognitif atau perilakukinerja. Sebuah studi terbaru melaporkan bahwa lebih bayi gadis di plasebo grup daripada diKelompok intervensi DHA memiliki ketajaman visual di bawah rata-rata dan juga menemukan ibu darah merahsel ethanolamine phosphoglyceride docosatetraenoic asam terbalik berkaitan dengan ketajaman visual dalamLaki-laki (Innis & Friesen 2008). ALA merupakan satu PUFA n-3 utama yang dapat dimetabolisme untuk rantai panjangEPA dan DHA dalam vivo dan pengaruh kesehatan manusia. Namun, ALA konversi ke EPA rendahmanusia (Goyens et al., 2006). Ini bisa menjelaskan mengapa Birch et al. (1992) menemukan bahwa diet tinggidi ALA itu tidak mampu mendukung fungsi visual yang optimal dan dengan demikian pasokan preformed DHAmuncul diperlukan pada bayi prematur.

Results (Indonesian) 2:

(a) pembangunan Bayi. Salah satu manfaat kesehatan utama yang terkait dengan konsumsi n-3
PUFA adalah untuk mempertahankan pembangunan visual dan otak bayi. Selama trimester terakhir kehamilan,
otak mengalami periode pertumbuhan yang cepat. DHA hadir dalam kadar tinggi dalam membran sel
dalam otak dan retina, di mana terakumulasi dengan cepat selama trimester akhir dan tahun pertama
kehidupan (Clandinin et al. 1980). McCann & Ames (2005) mengkaji potensi manfaat kognitif
DHA dalam beberapa jenis penelitian, terutama yang menggunakan hewan, dan menyimpulkan bahwa perubahan
dalam konsentrasi otak DHA berhubungan positif dengan perubahan kognitif atau perilaku
kinerja. Sebuah penelitian terbaru melaporkan bahwa lebih banyak anak perempuan bayi pada kelompok plasebo dibandingkan pada
kelompok intervensi DHA memiliki ketajaman visual bawah rata-rata dan juga menemukan ibu darah merah
sel etanolamin phosphoglyceride asam docosatetraenoic berbanding terbalik dengan ketajaman visual dalam
anak laki-laki (Innis & Friesen 2008). ALA adalah salah satu utama n-3 PUFA yang dapat dimetabolisme untuk rantai panjang
EPA dan DHA in vivo dan pengaruh kesehatan manusia. Namun, ALA konversi ke EPA rendah
manusia (Goyens et al. 2006). Ini bisa menjelaskan mengapa Birch et al. (1992) menemukan bahwa diet tinggi
dalam ALA tidak dapat mendukung fungsi visual yang optimal dan dengan demikian pasokan preformed DHA
muncul diperlukan pada bayi prematur.