Remotesensing data from satellites

Remote
sensing data from satellites provides a way of standardizing measurements across
the tropics, but it is not normally possible to distinguish among the various
closed-canopy forest types or to detect any but the most extreme forms of forest
degradation. Also, all surveys based on satellite imagery so far have relied on
relatively small samples, covering 10% or less of the total tropical forest area, so
their accuracy is questionable (Matthews 2001). Moreover, the situation is changing
very rapidly, with rates of forest loss sensitive to a multitude of factors,
including the El Niño cycle, the state of local and global economies, and political
events in individual countries. For all these reasons, the numbers given below
should be viewed with caution. Most refer to either all closed-canopy forest—
including deciduous forests that would not meet our definition of “rain forest”—
or all tropical forest, including open woodlands.

Results (Indonesian) 1:

jauh
penginderaan data dari satelit menyediakan cara standardisasi pengukuran di
daerah tropis, tetapi biasanya tidak mungkin untuk membedakan antara berbagai jenis hutan
tertutup kanopi atau untuk mendeteksi apapun tetapi bentuk yang paling ekstrim
degradasi hutan. juga, semua survei berdasarkan citra satelit sejauh ini mengandalkan
sampel yang relatif kecil,meliputi 10% atau kurang dari kawasan hutan tropis keseluruhan, sehingga akurasi mereka
dipertanyakan (matthews 2001). apalagi, situasi berubah
sangat cepat, dengan tingkat kehilangan hutan sensitif terhadap banyak faktor, termasuk
el niño siklus, keadaan ekonomi lokal dan global, dan peristiwa politik di
masing-masing negara. untuk semua alasan ini, nomor yang diberikan di bawah ini
harus dilihat dengan hati-hati. paling merujuk ke salah semua tertutup kanopi hutan-hutan gugur
termasuk yang tidak akan memenuhi definisi kita tentang "hutan hujan" -
atau seluruh hutan tropis, termasuk hutan terbuka.

Results (Indonesian) 2:

Remote
penginderaan data dari satelit menyediakan cara untuk standarisasi pengukuran di
tropis, tetapi itu adalah tidak mungkin untuk membedakan antara berbagai
jenis-jenis hutan kanopi ditutup atau untuk mendeteksi apapun tetapi yang paling ekstrim bentuk hutan
degradasi. Juga, semua survei berdasarkan citra satelit sejauh mengandalkan
relatif kecil sampel, mencakup 10% atau kurang dari total tropis hutan area, jadi
akurasi mereka adalah dipertanyakan (Matthews 2001). Selain itu, situasi berubah
sangat cepat, dengan hilangnya hutan sensitif terhadap banyak faktor,
termasuk siklus El Niño, negara ekonomi global dan lokal, dan politik
peristiwa di masing-masing negara. Untuk semua alasan ini, angka-angka yang diberikan di bawah ini
harus dipandang dengan hati-hati. Sebagian menyebutnya baik semua ditutup-kanopi hutan —
termasuk hutan deciduous yang akan memenuhi definisi kita tentang "hutan hujan" —
atau semua hutan tropis, termasuk terbuka.