Results (
Indonesian) 2:
[Copy]Copied!
BURN PEMETAAN SCAR DAN PENILAIAN KERUSAKAN KEBAKARAN MENGGUNAKAN GAMBAR ERS-2 SAR
DI KALIMANTAN TIMUR, INDONESIA
Gernot Ruecker *, Florian SIEGERT **
* ZEBRIS Sistem Informasi Geografis dan Consulting, Munich, Jerman
gruecker@zebris-geoconsult.de
** Fakultas Biologi, university of Munich, Jerman
fsiegert@zi.biologie.uni-muenchen.de~~V
KATA KUNCI: radar, ERS-SAR, bahaya, Perubahan Deteksi
Abstraksi
membakar identifikasi bekas luka dan kerusakan api penilaian dilakukan dengan menggunakan gambar radar ERS-2 SAR di East
Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia dipengaruhi oleh kebakaran hutan selama periode kekeringan di 1997/1998. Sebanyak
dari 46 Images ERS-2 SAR Presisi digunakan untuk memetakan area yang terbakar keseluruhan di provinsi ini. Efek api pada
backscatter radar diselidiki di daerah uji mewakili derajat yang berbeda dari kerusakan akibat kebakaran yang dikunjungi
selama darat dan udara survei. Tingkat akurasi bakar bekas luka dan kerusakan api pemetaan dinilai menggunakan
sampel acak dari foto geokode dan rekaman video yang direkam selama lima survei udara dan hutan blok
persediaan dalam satu kawasan hutan yang rusak. Perubahan Radar backscatter disebabkan oleh api terbukti menjadi kuat. Dalam
gambar yang diperoleh selama periode kekeringan, penurunan 2-4 dB diamati di daerah terbakar. Di bawah kering
kondisi kelas kerusakan tiga api dapat dibedakan oleh jenis dan derajat perubahan ke radar yang berbeda
reflektifitas dan tekstur gambar. Total area yang terbakar adalah 5.2 Mio. Ha. Akurasi pemetaan dinilai menjadi
lebih tinggi dari 90 persen untuk identifikasi burn-bekas luka, sedangkan akurasi diskriminasi kerusakan yang berbeda
kelas kurang dari 70 persen. Tanah dan bukti udara menunjukkan bahwa penurunan tajam dalam backscatter bisa
dikaitkan dengan penghapusan penutup vegetasi dan kontribusi selanjutnya yang lebih tinggi dari backscatter dari kering
tanah. Akurasi pemetaan tinggi untuk bekas luka bakar memungkinkan penilaian dari daerah yang terkena api menggunakan ERS-2 standar
citra satelit untuk menjadi operasional.
KURZFASSUNG
Dalam Ost-Kalimantan, einer während einer starken Trockenperiode 1997-1998 schwer durch Vegetationsbrände
geschädigtem Provinz Indonesiens wurden Brandflächen und Feuerschäden mit Hilfe von ERS-2 SAR
Radarbildern kartiert. Insgesamt 46 ERS-SAR Presisi Images wurden verwendet, um die gesamte Brandfläche
der Provinz zu erfassen. Zur Erforschung der Auswirkungen der Brande auf die Radar-Rückstreuung wurden
Testgebiete unterschiedlicher Schädigungsstufen untersucht, mati bei Boden- und flugzeuggestützten Kampagnen
aufgesucht wurden. Die Genauigkeit der Kartierung wurde mit Hilfe zufällig ausgewählte Stichproben aus
geocodierten Fotografien und Videoaufnahmen, mati während fünf Befliegungen aufgenommen würden, und mit
Blok-Inventuren di einem geschädigten Waldgebiet geschätzt. Änderungen in der Radar-Rückstreung waren
deutlich. Dalam Bildern, mati während der Trockenperiode aufgenommen würden, Betrug der Rückgang di
verbrannten Gebieten 2-4 dB. Dalam während der Trockenzeit aufgenommenen Bildern konnten drei
Schadensklassen aufgrund von Veränderungen der Radar-Rückstreuung und der Bildtextur unterschieden
werden. Die gesamte feuergeschädigte Fläche beträgt 5.2 Mio. Ha. Die Genauigkeit der Kartierung ist höher als
90% für die Identifikation der Brandflächen und weniger als 70% für die Unterscheidung der Schadensklassen.
Boden- und luftgestützte Beobachtungen legen nahe, Dass der Rückgang der Radar-Rückstreuung auf die
Zerstörung der Vegetationsdecke und mati darauffolgende Erhöhung des Rückstreuanteils von unbedecktem,
trockenen Boden zurückzuführen ist. Die hohe Genauigkeit der Kartierung erlaubt es, feuergeschädigte Flächen
mit ERS-2 operationell zu erfassen.
1 PENDAHULUAN
1.1 Lingkup studi
Lebih dari 80% dari kebakaran vegetasi diperkirakan terjadi di daerah tropis dan subtropis (Dwyer et al. 1998).
Pemantauan Oleh karena itu daerah tropis tidak dapat diakses untuk kepentingan pengendalian kebakaran dan penilaian kerusakan api merupakan
aplikasi penginderaan jauh yang penting. Deteksi kebakaran dan monitoring dengan sensor optik menghadapi keterbatasan karena
cakupan awan yang sering di daerah tropis, sedangkan sensor microwave mampu menembus awan dan kabut. Ini
kertas berkaitan dengan identifikasi bekas luka bakar dan penilaian kerusakan api menggunakan gambar radar di daerah
Being translated, please wait..
