Th ere are several important limita

Th ere are several important limitations to these fi ndings. First, neither trial extended to 90 days, the full extent needed to document recurrences by identical strains. Second, there is no
biological plausibility to explain a strain-specifi c superiority of fidaxomicin; there are no diff erences in minimal inhibitory concentrations between NAP1/ BI/ 027 and non-NAP1/ BI/ 027 strains, and both vancomycin and fi daxomicin have similar spectra of activity against Gram-positive stool bacteria. Th ird, surveillance testing in a patient on the fi daxomicin study arm has already revealed the evolution of a C. diffi cile strain with an elevated minimal inhibitory concentration to fi daxomicin due to a mutation in RNA polymerase B. Resistance to vancomycin in vitro has not been observed in vancomycin trials to date. Finally, the cost of fidaxomicin is signifi cantly higher than that of vancomycin. Given the limited data available, we urge caution in committing patients to a course of this drug before more defi nitive evidence of superiority
in post-marketing clinical trials.

Results (Indonesian) 1:

Th ere adalah beberapa keterbatasan yang penting untuk ndings fi ini. Pertama, pengadilan tidak diperpanjang hingga 90 hari, sepenuhnya diperlukan untuk dokumen rekuren oleh strain identik. Kedua, ada tidak adabiologis masuk akal untuk menjelaskan ketegangan-olah c keunggulan fidaxomicin; ada tidak ada erences diff di minimal penghambatan konsentrasi antara NAP1 / BI / 027 dan bebas-NAP1 / BI / 027 strain, dan daxomicin fi dan Vankomisin memiliki serupa spektrum aktivitas terhadap bakteri gram-positif bangku. Th ird, pengawasan pengujian pada penderita fi daxomicin studi lengan telah nyatakan evolusi regangan cile C. sulit dengan konsentrasi penghambatan minimal yang ditinggikan untuk fi daxomicin karena mutasi pada RNA polimerase B. perlawanan terhadap Vankomisin secara in vitro tidak telah diamati pada Vankomisin uji untuk tanggal. Akhirnya, biaya fidaxomicin adalah ungkapan cantly lebih tinggi dari Vankomisin. Mengingat data terbatas yang tersedia, kami mendesak hati-hati dalam melakukan pasien untuk kursus obat ini sebelum lebih banyak bukti nitive defi superioritasdalam uji klinis pasca-pemasaran.

Results (Indonesian) 2:

Th ere beberapa keterbatasan penting untuk temuan ini. Pertama, percobaan tidak diperpanjang untuk 90 hari, sejauh penuh diperlukan untuk mendokumentasikan kekambuhan oleh strain yang sama. Kedua, tidak ada
masuk akal secara biologis untuk menjelaskan strain-spesifik c keunggulan fidaxomicin; tidak ada perbedaan-perbedaan diff dalam konsentrasi hambat minimal antara NAP1 / BI / 027 dan non NAP1-/ BI / 027 strain, dan kedua vankomisin dan fi daxomicin memiliki spektrum yang sama aktivitas terhadap bakteri tinja Gram-positif. Th ird, pengujian pengawasan pada pasien pada fi daxomicin kelompok penelitian telah mengungkapkan evolusi dari C. diffi Cile ketegangan dengan minimal konsentrasi hambat tinggi untuk fi daxomicin karena mutasi dalam RNA polimerase B. Perlawanan terhadap vankomisin in vitro memiliki belum diamati pada vankomisin uji coba sampai saat ini. Akhirnya, biaya fidaxomicin adalah signifi signifikan lebih tinggi daripada vankomisin. Mengingat keterbatasan data yang tersedia, kami mendesak hati-hati dalam melakukan pasien untuk kursus obat ini sebelum lebih defi bukti definitif superioritas
pasca-pemasaran uji klinis.