This chapter is structured as follo

This chapter is structured as follows. Section 2 sketches a theoretical setting
within which English contact varieties can be studied. Section 3 reminds us of
the ecology within which English was imported to Southeast Asia, in order to
properly appreciate the types of contact environments that were formed prior
to the development of Singlish. Section 4 focuses on some typical grammatical
features of English that reveal the role of substrate typology in contact language
formation. Section 5 extends these observations to other cases of English in contact
in the Asian region, and draws a number of conclusions.

Results (Indonesian) 1:

Bab ini disusun sebagai berikut. Bagian 2 sketsa suasana teoritis dalam bahasa Inggris yang menghubungi varietas dapat dipelajari. Bagian 3 mengingatkan kita akanekologi di mana bahasa Inggris diimpor ke Asia Tenggara, dalam rangka untukbenar menghargai jenis lingkungan kontak yang dibentuk sebelumnya untuk pengembangan Singlish. Bagian 4 berfokus pada beberapa khas tata bahasaFitur dari Inggris yang mengungkapkan peran substrat tipologi di Hubungi bahasapembentukan. Bagian 5 pengamatan ini meluas ke kasus lain bahasa Inggris di kontakdi kawasan Asia, dan menarik beberapa kesimpulan.

Results (Indonesian) 2:

Bab ini disusun sebagai berikut. Bagian 2 sketsa pengaturan teoritis
di mana varietas kontak bahasa Inggris dapat dipelajari. Bagian 3 mengingatkan kita
ekologi di mana Inggris didatangkan ke Asia Tenggara, untuk
benar menghargai jenis lingkungan kontak yang dibentuk sebelum
untuk pengembangan Singlish. Bagian 4 berfokus pada beberapa tata bahasa yang khas
fitur bahasa Inggris yang mengungkapkan peran substrat tipologi dalam bahasa kontak
formasi. Pasal 5 membentang pengamatan ini dengan kasus-kasus lain dari bahasa Inggris dalam kontak
di kawasan Asia, dan menarik sejumlah kesimpulan.