Animal organism is able to synthesi

Animal organism is able to synthesis carnitine. Moreover, most portions of poultry diets are formed of vegetable sources and as regard to animal-based meals are the major exogenous source of carnitine, therefore, poultry has also contributed to carnitine deficiency. Since L-carnitine plays a pivotal role in transporting long-chain fatty acids across the inner mitochondria membrane to produce energy through β-oxidation (Durán et al., 2002), supplementation of L-carnitine may accelerate yolk lipid metabolism (Peebles et al., 2007) and thus expedite follicular development. It may also increase metabolic rate in the magnum and shell gland and therefore affects albumen deposition and shell calcification, leading to greater egg weight and shell thickness.

Results (Indonesian) 1:

Hewan organisme ini mampu karnitin sintesis. Selain itu, kebanyakan bagian dari diet unggas terbentuk dari sayuran yang merupakan sumber dan memperhatikan makanan hewan adalah sumber utama eksogen Carnitine, oleh karena itu, unggas juga menyumbang karnitin kekurangan. Sejak L-karnitin memainkan peran penting dalam mengangkut rantai panjang asam lemak di mitokondria batin membran untuk memproduksi energi melalui β-oksidasi (Durán et al., 2002), suplementasi L-Carnitine dapat mempercepat metabolisme lipid kuning (Peebles et al., 2007) dan dengan demikian mempercepat pengembangan folikular. Ini mungkin juga meningkatkan tingkat metabolisme di kelenjar magnum dan shell dan karenanya mempengaruhi album endapan dan shell pengapuran, mengarah ke lebih besar telur berat dan shell ketebalan.

Results (Indonesian) 2:

organisme hewan mampu sintesis karnitin. Selain itu, sebagian besar bagian dari diet unggas terbentuk dari sumber nabati dan sebagai hal makanan hewani adalah sumber eksogen utama karnitin, oleh karena itu, unggas juga memberikan kontribusi untuk defisiensi karnitin. Sejak L-karnitin memainkan peran penting dalam mengangkut asam lemak rantai panjang melintasi membran mitokondria bagian dalam untuk menghasilkan energi melalui β-oksidasi (Durán et al., 2002), suplementasi L-karnitin dapat mempercepat metabolisme lipid kuning (Peebles et al ., 2007) dan dengan demikian mempercepat perkembangan folikel. Hal ini juga dapat meningkatkan tingkat metabolisme dalam magnum dan shell kelenjar dan karena itu mempengaruhi deposisi albumen dan shell kalsifikasi, yang mengarah ke berat telur yang lebih besar dan ketebalan shell.