AHP has been applied in various fie

AHP has been applied in various fields of strategic management in which decisions have a far-reaching
significance, and in which decision-makers choose a high-quality, trusted advisor in the stage of
considering alternatives and determining their effects with regard to the set goals. The application of this
method can be explained in four steps (Hunjak & Jakovcevic, 2003):
• Development of a hierarchy model of the decision-making problem with the goal at the top,
criteria and sub-criteria at lower levels, and alternatives at the bottom of the model.
• At each level of the hierarchy structure, elements and structures are compared pair wise, where
the preferences of the decision-maker are expressed using an appropriate scale with 5 levels and
4 intermediate levels of verbally described intensities and the corresponding numerical values
ranging from 1-9.
• From the assessment of the relative importance of an element at the appropriate level of the
problem hierarchy structure, local priorities (weights) of criteria, sub-criteria and alternatives
are calculated using an appropriate mathematical model, and are then synthesized into overall
alternative priorities.
• Sensitivity analysis is conducted.

AHP enables the decision-makers to structure complex problems and allows them to incorporate both
objective and subjective considerations in the decision-making process (Theriou et al., 2004).

Results (Indonesian) 1:

AHP telah diterapkan di berbagai bidang manajemen strategis di mana keputusan memiliki luasmakna, dan pengambil keputusan yang memilih penasihat yang berkualitas, terpercaya dalam tahapmempertimbangkan alternatif dan menentukan efek mereka dalam menetapkan cita-cita. Applikasi inimetode dapat dijelaskan dalam empat langkah (Hunjak & Jakovcevic, 2003): • Pengembangan model hirarki pengambilan keputusan masalah dengan tujuan di atas,kriteria dan sub kriteria di tingkat yang lebih rendah, dan alternatif di bawah model. • Pada setiap tingkat dari hirarki struktur, unsur-unsur dan struktur dibandingkan pasangan bijaksana, manapreferensi pihak pembuat keputusan diekspresikan menggunakan skala sesuai dengan tingkat 5 dan4 tingkat menengah secara verbal dideskripsikan intensitas dan nilai-nilai numerik yang sesuaimulai dari 1-9. • Dari penilaian relatif pentingnya sebuah elemen di tingkat yang sesuaimasalah hierarki, prioritas daerah (beban) kriteria, sub kriteria dan alternatifdihitung dengan menggunakan model matematis yang sesuai, dan kemudian disintesis ke dalam keseluruhanalternatif prioritas. • Analisis sensitivitas dilakukan. AHP memungkinkan para pembuat keputusan untuk masalah kompleks struktur dan memungkinkan mereka untuk menggabungkan keduanyatujuan dan subjektif pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan (Theriou et al., 2004).

Results (Indonesian) 2:

AHP telah diterapkan di berbagai bidang manajemen strategis di mana keputusan memiliki jauh
signifikansi, dan di mana pengambil keputusan memilih berkualitas tinggi, penasihat terpercaya dalam tahap
mempertimbangkan alternatif dan menentukan efek mereka sehubungan dengan tujuan yang ditetapkan . Penerapan ini
metode dapat dijelaskan dalam empat langkah (Hunjak & Jakovcevic, 2003):
• Pengembangan model hirarki masalah pengambilan keputusan dengan tujuan di atas,
kriteria dan sub-kriteria di tingkat bawah, dan alternatif di bagian bawah model.
• Pada setiap tingkat struktur hirarki, elemen dan struktur dibandingkan pasangan yang bijaksana, di mana
preferensi dari pembuat keputusan disajikan menggunakan skala yang sesuai dengan 5 tingkat dan
4 tingkat menengah dari intensitas secara verbal dijelaskan dan nilai-nilai numerik yang sesuai
mulai dari 1 -9.
• Dari penilaian kepentingan relatif dari elemen pada tingkat yang tepat dari
struktur hirarki masalah, prioritas lokal (bobot) kriteria, sub-kriteria dan alternatif
dihitung dengan menggunakan model matematika yang sesuai, dan kemudian disintesis menjadi keseluruhan
prioritas alternatif .
• Analisis sensitivitas dilakukan.

AHP memungkinkan pengambil keputusan untuk struktur masalah yang kompleks dan memungkinkan mereka untuk menggabungkan kedua
pertimbangan obyektif dan subyektif dalam proses pengambilan keputusan (Theriou et al., 2004).