The pattern for land cover in the d

The pattern for land cover in the downstream of Ciliwung watershed showed propensity from the coverage pattern that absorp water into coverage pattern that impermeable to the water. We could see in tabel 1 that the builtup area has been increasing since 1990 until 2014. The downstream area of Ciliwung watershed has been dominated by built-up area since 1990 (Fig. 1). Those changes has been one of the factors of flooding in the downstream area. Analysis on the changes of landcover patterns between year 1990 and 2014 shows that since 1990 the most dominant landuse is impervious landscape 5463.88 ha has increased to 5565.79 ha in 2014. Within the time, the most change happen in the waterbody to the extent of 1.4%, followed by the green area 0.28% and open space 0.19%. The total of the coverage pattern has been changing into impervious landscape. Based on the satelite image analysis, the distribution of land coverage in the downstream area of Ciliwung watershed year 1990, 2000, 2010 and 2014 is being shown in Fig. 2.

Results (Indonesian) 1:

Pola untuk penutup tanah di daerah aliran Sungai Ciliwung di hilir menunjukkan kecenderungan dari pola cakupan menyerap air ke dalam cakupan pola yang kedap air. Kita bisa melihat dalam tabel 1 yang daerah builtup telah meningkat sejak tahun 1990 hingga 2014. Wilayah hilir dari daerah aliran Sungai Ciliwung telah didominasi oleh luas sejak tahun 1990 (Fig. 1). Perubahan tersebut telah menjadi salah satu faktor banjir di wilayah hilir. Analisis perubahan kondisi penutupan lahan pola antara tahun 1990 dan 2014 menunjukkan bahwa sejak tahun 1990 guna paling dominan adalah tahan lanskap 5463.88 ha telah meningkat menjadi 5565.79 ha pada tahun 2014. Dalam waktu, kebanyakan perubahan terjadi dalam kegiatan sejauh 1,4%, diikuti oleh area hijau 0.28% dan ruang terbuka 0,19%. Jumlah cakupan pola telah berubah menjadi tahan lanskap. Berdasarkan analisis citra satelit, distribusi cakupan tanah di daerah hilir Ciliwung Das tahun 1990, 2000, 2010 dan 2014 sedang ditampilkan dalam Fig. 2.

Results (Indonesian) 2:

Pola untuk tutupan lahan di hilir DAS Ciliwung menunjukkan kecenderungan dari pola cakupan yang menyerap air ke dalam pola cakupan yang kedap air. Kita bisa melihat di tabel 1 bahwa area builtup telah meningkat sejak tahun 1990 hingga 2014. Wilayah hilir DAS Ciliwung telah didominasi oleh built-up area sejak tahun 1990 (Gambar. 1). Perubahan tersebut telah menjadi salah satu faktor banjir di daerah hilir. Analisis perubahan pola tutupan lahan antara tahun 1990 dan 2014 menunjukkan bahwa sejak tahun 1990 penggunaan lahan yang paling dominan adalah lanskap tahan 5.463,88 ha meningkat menjadi 5.565,79 ha pada tahun 2014. Dalam waktu itu, yang paling perubahan terjadi dalam waterbody untuk tingkat 1,4% , diikuti oleh area hijau 0,28% dan ruang terbuka 0,19%. Total pola cakupan telah berubah menjadi landscape tahan. Berdasarkan analisis satelite gambar, distribusi cakupan lahan di daerah hilir tahun DAS Ciliwung 1990, 2000, 2010 dan 2014 sedang ditunjukkan pada Gambar. 2.