This agricultural progress is somet

This agricultural progress is sometimes referred to as the Agricultural Revolution, even though it took place gradually over centuries. Regardless of terminology, the Agricultural Revolution was a vital prerequisite to the Industrial Revolution, given that an industrial economy requires great numbers of factory workers. Rising agricultural productivity provided this urban workforce, both via sheer population increase, as well as decline in the proportion of the population required for agricultural labour.
In the modern age, agricultural output soared with the development of mechanized farming. Moreover, consumers suddenly enjoyed a much larger range of food choices (at unprecedented low cost) thanks to modern shipping and storage methods (notably canning and refrigeration), which allowed many products to be quickly and cheaply transported across the globe. After the second World War, productivity was boosted again by the Green Revolution, in which high-yield crops (particularly rice and wheat) were developed, along with chemical fertilizers and pesticides. K290-91, K462-63

Results (Indonesian) 1:

Kemajuan pertanian ini kadang-kadang disebut sebagai revolusi pertanian, bahkan meskipun itu terjadi secara bertahap selama berabad-abad. Terlepas dari terminologi, revolusi pertanian adalah prasyarat penting untuk revolusi industri, mengingat bahwa ekonomi industri membutuhkan jumlah besar pekerja pabrik. Peningkatan produktivitas pertanian disediakan tenaga kerja ini perkotaan, keduanya melalui terjal populasi meningkat, serta penurunan dalam proporsi penduduk yang diperlukan untuk pekerja pertanian. Di zaman modern, hasil pertanian melonjak dengan perkembangan mekanik pertanian. Selain itu, konsumen tiba-tiba menikmati berbagai macam pilihan makanan (dengan biaya rendah yang belum pernah terjadi sebelumnya) berkat pengiriman dan penyimpanan metode modern (terutama Pengalengan dan pendinginan), yang memungkinkan banyak produk yang dapat dengan cepat dan murah diangkut di seluruh dunia yang jauh lebih besar. Setelah perang dunia kedua, produktivitas Guangdong lagi oleh revolusi hijau, di mana tanaman imbal hasil yang tinggi (khususnya beras dan gandum) berkembang, bersama dengan pupuk kimia dan pestisida. K290-91, K462-63

Results (Indonesian) 2:

Kemajuan pertanian ini kadang-kadang disebut sebagai Revolusi Pertanian, meskipun terjadi secara bertahap selama berabad-abad. Terlepas dari terminologi, Revolusi Pertanian adalah prasyarat penting untuk Revolusi Industri, mengingat bahwa ekonomi industri membutuhkan jumlah besar dari pekerja pabrik. Peningkatan produktivitas pertanian tersedia tenaga kerja perkotaan ini, baik melalui peningkatan populasi semata, serta penurunan proporsi penduduk yang diperlukan untuk tenaga kerja pertanian.
Di era modern, hasil pertanian melonjak dengan pengembangan pertanian mekanik. Selain itu, konsumen tiba-tiba menikmati berbagai jauh lebih besar dari pilihan makanan (dengan biaya rendah belum pernah terjadi sebelumnya) berkat pengiriman dan penyimpanan metode modern (terutama pengalengan dan pendinginan), yang memungkinkan banyak produk menjadi cepat dan murah diangkut di seluruh dunia. Setelah Perang Dunia kedua, produktivitas didorong lagi oleh Revolusi Hijau, di mana tanaman hasil tinggi (khususnya beras dan gandum) yang dikembangkan, bersama dengan pupuk kimia dan pestisida. K290-91, K462-63