It is in the attempt to master the

It is in the attempt to master the matrix that many multinationals have flounderen. Bartlett and ghoshal comment that, in practice, particularly in the international context, the matrix has proven to be all but unmanageable. They isolate four contributing factors :
1. Dual reporting, which leads to conflict and confusion ;
2. Proliferation of communication channels, which creates informational logjams;
3. Overlapping responsibilities, which produce turf hattles and a loss of accountability; and
4. Barriers of distance, language, time, and culture. Which make it virtually impossible for managers to resolve conflicts and to clarify the confusion.
Barlett and ghoshal conclude that the most successful multinationals today focus less on searching for the ideal structure, and more on developing the abilities, behavior, and performance of individual managers. This assists in creating “a matrix in the minds of managers”, where individual capabilities are captured and the entire firm is motivated to respond cooperatively to a complicated and dynamic environment.
If, however, the multinational opts for a matrix structure, particular care must be taken with staffing. As romen notes:

Results (Indonesian) 1:

Hal ini dalam upaya untuk menguasai matriks bahwa banyak perusahaan multinasional memiliki flounderen. Bartlett dan ghoshal komentar bahwa, dalam prakteknya, khususnya dalam konteks internasional, matriks telah terbukti menjadi semua tapi tidak dapat diatur. Mereka mengisolasi empat faktor:1. dual pelaporan, yang mengarah pada konflik dan kebingungan;2. proliferasi saluran komunikasi, yang menciptakan informasi logjams;3. tumpang tindih tanggung jawab, yang menghasilkan rumput hattles dan hilangnya akuntabilitas; dan4. hambatan bahasa, jarak, waktu dan budaya. Yang membuatnya hampir mustahil bagi manajer untuk menyelesaikan konflik dan untuk memperjelas kebingungan.Barlett dan ghoshal menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan multinasional yang paling sukses hari ini fokus kurang mencari struktur ideal, dan lebih pada pengembangan kemampuan, perilaku, dan kinerja dari manajer individu. Ini membantu dalam menciptakan "matriks dalam pikiran manajer", di mana kemampuan individu ditangkap dan seluruh perusahaan termotivasi untuk menanggapi secara lingkungan yang dinamis dan rumit. Jika, namun, multinasional memilih untuk struktur matriks, perhatian khusus harus diambil dengan staf. Sebagai catatan romen:

Results (Indonesian) 2:

Hal ini dalam upaya untuk menguasai matriks yang banyak perusahaan multinasional telah flounderen. Bartlett dan Ghoshal komentar itu, dalam prakteknya, khususnya dalam konteks internasional, matriks telah terbukti semua tapi diatur. Mereka mengisolasi empat faktor:
1. Pelaporan ganda, yang mengarah ke konflik dan kebingungan;
2. Proliferasi saluran komunikasi, yang menciptakan logjams informasi;
3. Tanggung jawab yang tumpang tindih, yang menghasilkan hattles rumput dan hilangnya akuntabilitas; dan
4. Hambatan jarak, bahasa, waktu, dan budaya. Yang membuatnya hampir tidak mungkin bagi manajer untuk menyelesaikan konflik dan mengklarifikasi kebingungan.
Barlett dan Ghoshal menyimpulkan bahwa perusahaan multinasional yang paling sukses saat ini kurang fokus pada mencari struktur yang ideal, dan lebih pada pengembangan kemampuan, perilaku, dan kinerja manajer individu. Hal ini membantu dalam menciptakan "matriks dalam pikiran manajer", di mana kemampuan individu ditangkap dan seluruh perusahaan termotivasi untuk merespon sama untuk lingkungan yang rumit dan dinamis.
Namun, jika para opts multinasional untuk struktur matriks, perhatian khusus harus diambil dengan staf. Catatan sebagai Romen: