Ranke believed that the dynamic int

Ranke believed that the dynamic interplay of Europe’s Germanic and Latin elements,
back into antiquity, was fundamental to European identity. But, by the end of the nineteenth
century, if not before, the rising significance of the Slavs in the European amalgam
had become undeniable; Dostoevsky, Kandinsky, Mendeleev, Tchaikovsky, Tolstoy,
and many other Slavic figures became universally recognized as shining lights of
European civilization. The Magyars and the Finns also became recognized as unquestionably
European in their high culture and creativity. In the ranks of virtually every
major nationality, Jews experienced not only dazzling economic success but also an
even more remarkable rise to intellectual and artistic prominence. It was especially
striking how these outsiders and pariahs of centuries past came to compose so much of
the literature or music that French, Germans, or Magyars thought of as capturing their
own unique national genius. Also noteworthy was the extent to which national “crossovers”
came to be not only considered acceptable but also embraced as icons: Victor
Hugo and Émile Zola, the great French novelists, were of Italian origin; Heinrich
Treitschke, the celebrated German ultra-nationalist historian, had Slavic forebears;
Camilo di Cavour and Giuseppe Garibaldi, heroes of Italian national unification, spoke
French better than Italian.

Results (Indonesian) 2:

Ranke percaya bahwa interaksi dinamis elemen Jermanik dan Latin Eropa,
kembali ke zaman kuno, adalah penting untuk identitas Eropa. Tapi, pada akhir abad kesembilan belas
abad, jika tidak sebelumnya, pentingnya meningkatnya Slavia di amalgam Eropa
telah menjadi tak terbantahkan; Dostoevsky, Kandinsky, Mendeleev, Tchaikovsky, Tolstoy,
dan banyak tokoh Slavia lainnya menjadi universal diakui sebagai lampu bersinar
peradaban Eropa. Magyar dan Finlandia juga menjadi diakui sebagai diragukan lagi
Eropa dalam budaya dan kreativitas yang tinggi. Di jajaran hampir setiap
kebangsaan besar, orang-orang Yahudi mengalami tidak hanya keberhasilan ekonomi yang mempesona tetapi juga
bahkan lebih luar biasa menimbulkan menonjol intelektual dan artistik. Itu terutama
mencolok bagaimana orang luar ini dan paria dari abad terakhir datang untuk menulis begitu banyak
literatur atau musik yang Perancis, Jerman, atau Magyar dianggap sebagai menangkap mereka
jenius nasional yang unik sendiri. Juga patut dicatat adalah sejauh mana nasional "crossover"
datang untuk tidak hanya dianggap diterima tetapi juga memeluk sebagai ikon: Victor
Hugo dan Émile Zola, novelis besar Perancis, yang asal Italia; Heinrich
Treitschke, dirayakan Jerman sejarawan ultra-nasionalis, memiliki leluhur Slavia;
Camilo di Cavour dan Giuseppe Garibaldi, pahlawan Italia unifikasi nasional, berbicara
Perancis lebih baik daripada Italia.