The genetic disease causes the heav

The genetic disease causes the heavy losses because of poor
animal performance; structural unsoundness reduces the
production and reproductive potential of the animal. If genetic
disease remains undetected, then it will get propagated from
generation to generation continuously which will increase the
occurrence of the undesirable genes in the breeding population
affecting negatively on per animal productivity. Most of genetic
diseases are recessive and rare still they affects economics of
animal breeders and farmers in long run. Hence it is necessity to
have awareness about the genetic diseases of cattle. In the last
decade BLAD and Citrullinemia has become a disease of
economic importance in the dairy industry and development of
DNA tests for detecting them is helping us to check effectively
the spread of undesirable genes of that disease in breeding
population of dairy and beef cattle breeds.

Results (Indonesian) 1:

Penyakit genetik menyebabkan kerugian berat karena miskinhewan kinerja; mengurangi unsoundness strukturalproduksi dan potensi reproduksi hewan. Jika genetikpenyakit tetap tidak terdeteksi, maka itu akan disebarkan darigenerasi ke generasi terus-menerus yang akan meningkatkanterjadinya gen tidak diinginkan dalam populasi perkembangbiakanmempengaruhi secara negatif pada per hewan produktivitas. Sebagian besar genetikpenyakit yang masih resesif dan langka yang mereka mempengaruhi ekonomihewan peternak dan petani dalam jangka panjang. Karena itu adalah keharusan untukmemiliki kesadaran tentang penyakit genetik ternak. Dalam terakhirdekade BLAD dan Citrullinemia telah menjadi penyakitekonomi penting di industri susu dan pengembanganDNA tes untuk mendeteksi mereka membantu kita untuk memeriksa secara efektifpenyebaran gen yang tidak diinginkan dari penyakit di penangkaranpopulasi sapi perah dan sapi breeds.

Results (Indonesian) 2:

Penyakit genetik menyebabkan kerugian besar karena miskin
kinerja hewan; unsoundness struktural mengurangi
produksi dan potensi reproduksi hewan. Jika genetik
penyakit tetap tidak terdeteksi, maka akan bisa disebarkan dari
generasi ke generasi terus-menerus yang akan meningkatkan
terjadinya gen yang tidak diinginkan pada populasi pemuliaan
mempengaruhi negatif pada per produktivitas ternak. Sebagian besar genetik
penyakit resesif dan langka masih mereka mempengaruhi ekonomi
peternak dan petani di jangka panjang. Oleh karena itu kebutuhan untuk
memiliki kesadaran tentang penyakit genetik ternak. Pada yang terakhir
dekade BLAD dan Citrullinemia telah menjadi penyakit
kepentingan ekonomi dalam industri susu dan pengembangan
tes DNA untuk mendeteksi mereka membantu kita untuk memeriksa secara efektif
penyebaran gen yang tidak diinginkan dari penyakit yang dalam pemuliaan
populasi sapi perah dan sapi potong keturunan.