3.GovernanceGovernance analysis all

3.
Governance
Governance analysis allows one to understand how a chain is controlled and coordinated when certain actors in the chain have more power than others. Gereffi (1994, p. 97) defined governance as “authority and power relationships that determine how financial, material and human resources are allocated and flow within a chain.” Initially in the global commodity chains framework, governance was described broadly in terms of “buyer-driven” or “producer-driven” chains (Gereffi, 1994). Analysis of buyer-driven chains highlights the powerful role of large retailers, such as Wal-Mart and Tesco, as well as highly successfully branded merchandisers (e.g., Nike, Reebok), in dictating the way the chains are operated by requiring suppliers to meet certain standards and protocols, despite limited or no production capabilities. In contrast, producer-driven chains are more vertically integrated along all segments of the supply chain and leverage the technological or scale advantages of integrated suppliers. Understanding governance and how a supply chain is controlled facilitates firm entry and development within global industries.

Results (Indonesian) 2:

3.
Tata
analisis Governance memungkinkan seseorang untuk memahami bagaimana rantai dikendalikan dan dikoordinasikan ketika aktor-aktor tertentu dalam rantai memiliki kekuatan lebih dari yang lain. Gereffi (1994, p. 97) mendefinisikan governance sebagai "hubungan otoritas dan kekuasaan yang menentukan bagaimana keuangan, material dan sumber daya manusia yang dialokasikan dan mengalir dalam rantai." Awalnya dalam rangka rantai komoditas global, pemerintahan digambarkan secara luas dalam hal " pembeli-driven "atau" produser-driven "rantai (Gereffi, 1994). Analisis rantai pembeli-driven menyoroti peran kuat dari pengecer besar, seperti Wal-Mart dan Tesco, serta merchandiser sangat berhasil bermerek (misalnya, Nike, Reebok), dalam menentukan cara rantai dioperasikan dengan mengharuskan pemasok untuk memenuhi standar tertentu dan protokol, meskipun kemampuan terbatas atau tidak ada produksi. Sebaliknya, rantai produsen-didorong lebih terintegrasi secara vertikal di sepanjang semua segmen rantai pasokan dan memanfaatkan keunggulan teknologi atau skala pemasok terintegrasi. Memahami tata kelola dan bagaimana rantai pasokan dikendalikan memfasilitasi masuknya perusahaan dan pengembangan dalam industri global.