One view is that baked products sho

One view is that baked products should be defined as having undergone
heat processing – baking – which causes changes in both form
and structure. This is certainly true for the many different base products
manufactured in bakeries. Some exceptions to this definition
might include Chinese steamed breads, some steamed puddings and
doughnuts, which are fried, though all of these products do undergo
a heat-conversion process. By using the presence of a heat-processing
step to characterise bakery goods we can capture some composite
products, such as fruit and meat pies, since the fillings in such products
do undergo physical and chemical changes as the result of the input
of heat. Not captured in the heat-processed definition of those products
made in bakeries would be the fillings and toppings that are applied
or used after baking. In this category will fall creams and icings, even though they will become part of the product offered in the shop or
store.
The weakness of defining baked products as being those which have
undergone a heat-processing step is that the same definition could be
applied to any form of cooked product. Physical and chemical structures
in all food are changed through heating, albeit in many cases
adversely. In many people’s minds there is no distinction between the
‘baking’ of bread and the ‘cooking’ of bread, though bakers would be
loath to accept that bread is ‘cooked’. If we are to characterise or define
baked products then it will have to be using a composite definition,
perhaps something like:
Baked products are foods manufactured from recipes largely based on or
containing significant quantities of wheat or other cereal flours which are
blended with other ingredients, are formed into distinctive shapes and
undergo a heat-processing step which involves the removal of moisture
in an oven located in a bakery

Results (Indonesian) 1:

Satu adalah bahwa panggang produk harus didefinisikan sebagai telah mengalamipanas pengolahan – kue – yang menyebabkan perubahan dalam bentuk keduadan struktur. Hal ini tentu berlaku untuk banyak produk dasar yang berbedadiproduksi di toko roti. Beberapa pengecualian terhadap definisi inimungkin termasuk Cina dikukus roti, beberapa kukus puding dandonat, yang digoreng, meskipun semua produk ini menjalaniproses konversi panas. Dengan menggunakan kehadiran panas-pengolahanlangkah ke mencirikan bakery barang kita dapat menangkap beberapa kompositproduk, seperti kue buah-buahan dan daging, sejak the tambalan di produk tersebutmengalami perubahan fisik dan kimia sebagai hasil dari inputpanas. Tidak ditangkap dalam definisi panas-diproses produk tersebutdibuat di toko roti akan tambalan dan topping yang diterapkanatau digunakan setelah baking. Dalam kategori ini akan jatuh krim dan icings, meskipun mereka akan menjadi bagian dari produk yang ditawarkan di toko atautoko.Kelemahan mendefinisikan panggang produk sebagai orang-orang yang memilikimenjalani langkah panas-pengolahan adalah bahwa definisi sama bisaditerapkan untuk setiap bentuk produk yang dimasak. Struktur fisik dan kimiadalam semua makanan berubah melalui Penghangat Ruangan, meskipun dalam banyak kasusnegatif. Dalam benak banyak orang ada tidak ada perbedaan antara'memanggang' roti dan 'memasak' roti, meskipun bakers akanenggan untuk menerima bahwa roti 'matang'. Jika kita ingin mencirikan atau menetapkanpanggang produk maka itu akan harus menggunakan definisi komposit,mungkin sesuatu seperti:Produk panggang adalah makanan yang diproduksi dari resep yang sebagian besar didasarkan pada atauyang mengandung jumlah yang signifikan dari gandum atau tepung serealia lainnya yangdicampur dengan bahan lain, yang terbentuk menjadi bentuk yang khas danmenjalani langkah panas-pengolahan yang melibatkan penghapusan kelembabandalam oven terletak di toko roti

Results (Indonesian) 2:

Salah satu pandangan adalah bahwa produk panggang harus didefinisikan sebagai memiliki menjalani
pengolahan panas - memanggang - yang menyebabkan perubahan baik dalam bentuk
dan struktur. Hal ini tentunya berlaku untuk banyak produk dasar yang berbeda
diproduksi di toko roti. Beberapa pengecualian definisi ini
mungkin termasuk roti kukus Cina, beberapa puding kukus dan
donat, yang digoreng, meskipun semua produk ini melakukan menjalani
proses panas-konversi. Dengan menggunakan kehadiran panas pengolahan
langkah untuk mengkarakterisasi barang toko roti kita dapat menangkap beberapa komposit
produk, seperti buah dan daging pai, karena tambalan dalam produk seperti
yang mengalami perubahan fisik dan kimia sebagai hasil dari masukan
panas. Tidak ditangkap dalam definisi panas diproses dari produk-produk
yang dibuat di toko roti akan menjadi tambalan dan topping yang diterapkan
atau digunakan setelah dipanggang. Dalam kategori ini akan jatuh krim dan icings, meskipun mereka akan menjadi bagian dari produk yang ditawarkan di toko atau
toko.
Kelemahan mendefinisikan produk panggang sebagai orang-orang yang telah
mengalami langkah panas-pengolahan adalah bahwa definisi yang sama dapat
diterapkan untuk setiap bentuk produk dimasak. Struktur fisik dan kimia
dalam semua makanan yang diubah melalui pemanasan, meskipun dalam banyak kasus
negatif. Dalam banyak pikiran orang tidak ada perbedaan antara
'kue' roti dan 'memasak' roti, meskipun roti akan
enggan untuk menerima roti yang 'matang'. Jika kita untuk mengkarakterisasi atau menentukan
produk panggang maka akan harus menggunakan definisi komposit,
mungkin sesuatu seperti:
produk Baked adalah makanan yang dibuat dari resep sebagian besar didasarkan pada atau
yang mengandung jumlah yang signifikan dari gandum atau tepung sereal lainnya yang
dicampur dengan bahan lain , dibentuk menjadi bentuk yang khas dan
menjalani langkah-panas pengolahan yang melibatkan penghapusan kelembaban
dalam oven terletak di toko roti