The earliest

The earliest "colonial history" of

The earliest "colonial history" of Flores can be traced to the Negara Kertagama
(1297) where it is named as a dependency of the Kingdom of Majapahit. The kings of
Majapahit probably had little direct interest in Flores, however, being more concerned
with controlling the trade that went past Florinese shores to the "spice" islands further
east. But in response to this international trade and later the waning power of Majapahit,
various kingdoms arose in eastern Indonesia that did develop a direct interest in Flores.
Perhaps as early as the fifteenth and sixteenth centuries the kingdoms of Bima on the
island of Sumbawa and Goa (Makassar) on the island of Sulawesi started to take an
interest in western Flores, perhaps due to cinnamon and sandlewood that could be found
there. These kingdoms eventually developed a rivalry over the territory of "Manggarai"
that lasted for centuries.
0/5000
From: -
To: -
Results (Indonesian) 1: [Copy]
Copied!
Awal "sejarah kolonial" Flores dapat ditelusuri ke Negara Kertagama(1297) dimana hal ini dinamakan sebagai ketergantungan Kerajaan Majapahit. Raja-rajaMajapahit mungkin punya sedikit kepentingan langsung di Flores, namun, menjadi lebih pedulidengan mengontrol perdagangan yang pergi melewati pantai-pantai Florinese ke Kepulauan "rempah-rempah" lebih lanjutTimur. Tetapi dalam respon untuk perdagangan internasional ini dan kemudian memudarnya kekuatan Majapahit,berbagai kerajaan muncul di kawasan Timur Indonesia yang melakukan mengembangkan minat yang langsung di Flores.Mungkin seawal abad kelima belas dan keenam belas Kerajaan Bima padaPulau Sumbawa dan Goa (Makassar) di pulau Sulawesi mulai mengambilpenting di Flores Barat, mungkin karena kayu manis dan sandlewood yang dapat ditemukanada. Kerajaan ini akhirnya dikembangkan persaingan atas wilayah "Manggarai"yang berlangsung selama berabad-abad.
Being translated, please wait..
Results (Indonesian) 2:[Copy]
Copied!
Awal "sejarah kolonial" dari Flores dapat ditelusuri ke Negara Kertagama
(1297) di mana ia disebut sebagai ketergantungan Kerajaan Majapahit. Raja-raja
Majapahit mungkin memiliki sedikit minat langsung di Flores, bagaimanapun, menjadi lebih peduli
dengan mengendalikan perdagangan yang pergi pantai Florinese masa lalu dengan "bumbu" pulau lanjut
timur. Tapi dalam menanggapi perdagangan internasional ini dan kemudian kekuatan memudarnya Majapahit,
berbagai kerajaan muncul di timur Indonesia yang melakukan mengembangkan kepentingan langsung di Flores.
Mungkin pada awal kelima belas dan keenam belas abad kerajaan Bima di
Pulau Sumbawa dan Goa (Makassar) di Pulau Sulawesi mulai mengambil
minat dalam Flores Barat, mungkin karena kayu manis dan sandlewood yang dapat ditemukan
di sana. Kerajaan ini akhirnya dikembangkan persaingan di atas wilayah "Manggarai"
yang berlangsung selama berabad-abad.
Being translated, please wait..
 
Other languages
The translation tool support: Afrikaans, Albanian, Amharic, Arabic, Armenian, Azerbaijani, Basque, Belarusian, Bengali, Bosnian, Bulgarian, Catalan, Cebuano, Chichewa, Chinese, Chinese Traditional, Corsican, Croatian, Czech, Danish, Detect language, Dutch, English, Esperanto, Estonian, Filipino, Finnish, French, Frisian, Galician, Georgian, German, Greek, Gujarati, Haitian Creole, Hausa, Hawaiian, Hebrew, Hindi, Hmong, Hungarian, Icelandic, Igbo, Indonesian, Irish, Italian, Japanese, Javanese, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Korean, Kurdish (Kurmanji), Kyrgyz, Lao, Latin, Latvian, Lithuanian, Luxembourgish, Macedonian, Malagasy, Malay, Malayalam, Maltese, Maori, Marathi, Mongolian, Myanmar (Burmese), Nepali, Norwegian, Odia (Oriya), Pashto, Persian, Polish, Portuguese, Punjabi, Romanian, Russian, Samoan, Scots Gaelic, Serbian, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenian, Somali, Spanish, Sundanese, Swahili, Swedish, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turkish, Turkmen, Ukrainian, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnamese, Welsh, Xhosa, Yiddish, Yoruba, Zulu, Language translation.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: