Chromatograms of chitosan (Fig. 1)

Chromatograms of chitosan (Fig. 1) and molecular
characteristics (Table 1) showed defined peaks with unimodal
distribution. The molecular weight ranged between
1.74  10
4
and 3.07  10
4
Da for chitosan low and high
molecular weight, respectively. The molecular weight and
the distribution of the polysaccharide is very important in
the functional properties that can give in the system where
is added. The polydispersity assessed by the ratio Mw/Mn
is a distribution measurement of the size of the polymers
present in the sample. The Mw/Mn values (Table 1) were
in a range from 1.23 to 1.40, showing that the methodology
used for determining chitosan molar mass can be suggested
for the study of its structural characteristics. Other studies
where chitosan was added as antibacterial, the molecular
weight ranged between 5.5  10
4
and 15.5  10
Da (Liu
et al., 2006) and 0.5  10
4
and 30.5  10
4
Da (Zheng &
Zhu, 2003). However, the methodology for obtaining the
molecular weight and distribution was not reported. The
use of HPSEC-RI methodology can be feasible for molecular
studies of chitosan; expensive detectors (such as
MALLS, Viscosity, etc.) are not required.
4

Results (Indonesian) 1:

Chromatograms chitosan (Fig. 1) dan molekularKarakteristik (Tabel 1) menunjukkan puncak defined dengan unimodaldistribusi. Berat molekul yang berkisar antara1,74 104dan 3.07 104Da untuk chitosan rendah dan tinggiberat molekul, masing-masing. Berat molekul dandistribusi polisakarida sangat penting dalamsifat fungsional yang dapat memberikan sistem manaditambahkan. Polydispersity dinilai oleh rasio Mw Mnadalah pengukuran distribusi ukuran polimerhadir dalam sampel. Itu nilai Mw Mn (Tabel 1)dalam berbagai dari 1.23 untuk 1,40, menunjukkan bahwa metodologidigunakan untuk menentukan chitosan massa molar dapat disarankanuntuk studi karakteristik struktural. Penelitian lainmana chitosan telah ditambahkan sebagai antibakteri, molekulberat berkisar antara 5.5 104dan 15.5 10Da (Liuet al., 2006) dan 0,5 104dan 30.5 104Da (Zheng &Zhu, 2003). Namun, metodologi untuk mendapatkanberat molekul dan distribusi tidak dilaporkan. Thepenggunaan HPSEC-RI metodologi dapat layak untuk molekulerStudi Chitosan; mahal detektor (sepertiMAL, viskositas, dll.) tidak diperlukan.4

Results (Indonesian) 2:

Kromatogram kitosan (Gambar. 1) dan molekul
karakteristik (Tabel 1) menunjukkan de fi puncak didefinisikan dengan unimodal
distribusi. Berat molekul berkisar antara
1,74? 10
4
dan 3.07? 10
4
Da untuk kitosan rendah dan tinggi
berat molekul, masing-masing. Berat molekul dan
distribusi polisakarida yang sangat penting dalam
sifat fungsional yang dapat memberikan dalam sistem dimana
ditambahkan. The polidispersitas dinilai oleh rasio Mw / Mn
adalah pengukuran distribusi ukuran polimer
hadir dalam sampel. Mw / Mn nilai (Tabel 1) yang
berkisar 1,23-1,40, menunjukkan bahwa metodologi
yang digunakan untuk menentukan massa molar chitosan dapat disarankan
untuk studi karakteristik struktural. Studi-studi lain
di mana kitosan ditambahkan sebagai antibakteri, molekul
berat berkisar antara 5,5? 10
4
dan 15,5? 10
Da (Liu
et al., 2006) dan 0,5? 10
4
dan 30,5? 10
4
Da (Zheng &
Zhu, 2003). Namun, metodologi untuk memperoleh
berat molekul dan distribusi yang tidak dilaporkan. The
penggunaan metodologi HPSEC-RI bisa layak untuk molekul
studi kitosan; detektor mahal (seperti
MALL, Viskositas, dll) tidak diperlukan.
4