France made renewed claims to Europ

France made renewed claims to European leadership, and Napoleon III played a
key role in this period. He took reactionary Russia and Austria down a notch and
encouraged “the national idea,” most clearly in his initial support of Italian unification
in 1859–60. But, by the end of the 1860s, it had become clear that the French
leader had overplayed his hand, and by the early 1870s the relationships of Europe’s
states had been transformed, symbolized most potently in the humiliating defeat of
France in 1870–1 by Prussia, whose king became emperor of a unified German
Reich. This new nation soon promised to become Europe’s most dynamic – and problematic,
deeply threatening its neighbors, changing the previous balance of power,
and causing major shifts in the alliances of the major powers.

Results (Indonesian) 2:

Perancis membuat klaim baru untuk kepemimpinan Eropa, dan Napoleon III memainkan
peran kunci dalam periode ini. Dia mengambil reaksioner Rusia dan Austria menuruni takik dan
mendorong "gagasan nasional," paling jelas dalam dukungan awalnya dari Unifikasi Italia
di 1859-1860. Tapi, pada akhir 1860-an, itu telah menjadi jelas bahwa Perancis
pemimpin telah dimainkan berlebihan tangannya, dan oleh 1870-an awal hubungan dari Eropa
negara telah berubah, yang dilambangkan dengan potently dalam kekalahan memalukan dari
Prancis pada 1870-1 oleh Prussia, yang raja menjadi kaisar dari bersatu Jerman
Reich. Negara baru ini segera berjanji untuk menjadi Eropa yang paling dinamis - dan bermasalah,
sangat mengancam tetangganya, mengubah keseimbangan kekuasaan sebelumnya,
dan menyebabkan pergeseran besar dalam aliansi dari negara-negara besar.