Striving for Personal SuperioritySo

Striving for Personal Superiority
Some people strive for superiority with little or no concern for others. Their
goals are personal ones, and their strivings are motivated largely by exaggerated
feelings of personal inferiority, or the presence of an inferiority complex. Murderers,
thieves, and con artists are obvious examples of people who strive for personal
gain. Some people create clever disguises for their personal striving and may consciously
or unconsciously hide their self-centeredness behind the cloak of social
concern. A college teacher, for example, may appear to have a great interest in his
students because he establishes a personal relationship with many of them. By conspicuously
displaying much sympathy and concern, he encourages vulnerable students
to talk to him about their personal problems. This teacher possesses a private
intelligence that allows him to believe that he is the most accessible and dedicated
teacher in his college. To a casual observer, he may appear to be motivated by social
interest, but his actions are largely self-serving and motivated by overcompensation
for his exaggerated feelings of personal superiority.
Striving for Success
In contrast to people who strive for personal gain are those psychologically healthy
people who are motivated by social interest and the success of all humankind. These
healthy individuals are concerned with goals beyond themselves, are capable of
helping others without demanding or expecting a personal payoff, and are able to see
others not as opponents but as people with whom they can cooperate for social benefit.
Their own success is not gained at the expense of others but is a natural tendency
to move toward completion or perfection.
People who strive for success rather than personal superiority maintain a sense
of self, of course, but they see daily problems from the view of society’s development
rather than from a strictly personal vantage point. Their sense of personal worth
is tied closely to their contributions to human society. Social progress is more important
to them than personal credit (Adler, 1956).

Results (Indonesian) 1:

Berjuang untuk keunggulan pribadiBeberapa orang berjuang untuk keunggulan dengan sedikit atau tanpa perhatian bagi orang lain. Merekatujuan yang pribadi, dan aspirasi mereka termotivasi terutama oleh berlebihanperasaan rendah diri pribadi, atau adanya rasa rendah diri. Pembunuh,pencuri dan penipu adalah contoh yang jelas orang-orang yang berusaha untuk pribadikeuntungan. Beberapa orang membuat cerdas penyamaran untuk berjuang pribadi mereka dan mungkin secara sadaratau tidak sadar menyembunyikan mereka mementingkan diri sendiri di belakang jubah sosialkeprihatinan. Guru perguruan tinggi, misalnya, akan muncul untuk memiliki minat yang besar dalamsiswa karena dia menetapkan hubungan pribadi dengan banyak dari mereka. Oleh mencolokmenampilkan banyak simpati dan perhatian, ia mendorong siswa rentanuntuk berbicara kepadanya tentang masalah-masalah pribadi mereka. Guru ini memiliki pribadiintelijen yang memungkinkan dia untuk percaya bahwa ia adalah yang paling dapat diakses dan berdedikasiguru di college-nya. Untuk pengamat yang biasa, dia mungkin muncul dimotivasi oleh sosialmenarik, tapi tindakannya yang sebagian besar melayani diri sendiri dan termotivasi oleh overcompensationuntuk berlebihan perasaan superioritas pribadi.Berjuang untuk suksesBerbeda dengan orang-orang yang berusaha untuk keuntungan pribadi adalah mereka psikologis sehatorang yang termotivasi oleh kepentingan sosial dan keberhasilan dari semua umat manusia. Inisehat individu prihatin dengan tujuan luar diri mereka sendiri, mampumembantu orang lain tanpa menuntut atau mengharapkan hasil yang pribadi, dan dapat melihatlain tidak sebagai lawan tapi sebagai orang-orang dengan siapa mereka dapat bekerja sama untuk kepentingan sosial.Kesuksesan mereka sendiri tidak diperoleh dengan mengorbankan orang lain tetapi adalah kecenderungan alamiuntuk bergerak ke arah penyelesaian atau kesempurnaan.Orang-orang yang berusaha untuk sukses daripada keunggulan pribadi mempertahankan rasadiri, tentu saja, tetapi mereka melihat masalah sehari-hari dari pandangan masyarakat pembangunandaripada dari ketat pribadi vantage point. Mereka rasadiikat erat dengan kontribusi mereka kepada masyarakat manusia. Kemajuan sosial lebih pentingkepada mereka daripada kredit pribadi (Adler, 1956).

Results (Indonesian) 2:

Berjuang untuk Keunggulan Pribadi
Beberapa orang berusaha untuk keunggulan dengan sedikit atau tanpa kepedulian terhadap orang lain. Mereka
tujuan adalah orang pribadi, dan perjuangannya mereka termotivasi terutama oleh berlebihan
perasaan rendah diri pribadi, atau adanya rasa rendah diri. Pembunuh,
pencuri, dan penipu adalah contoh nyata dari orang-orang yang berusaha untuk personal
gain. Beberapa orang membuat penyamaran pintar untuk perjuangan pribadi mereka dan sadar mungkin
atau tidak sadar menyembunyikan mereka mementingkan diri sendiri di balik jubah sosial
perhatian. Seorang guru sekolah, misalnya, mungkin tampaknya memiliki minat yang besar dalam nya
siswa karena ia menetapkan hubungan pribadi dengan banyak dari mereka. Dengan mencolok
menampilkan banyak simpati dan perhatian, ia mendorong siswa rentan
untuk berbicara dengannya tentang masalah pribadi mereka. Guru ini memiliki pribadi
intelijen yang memungkinkan dia untuk percaya bahwa dia adalah yang paling mudah diakses dan berdedikasi
guru di perguruan tinggi itu. Untuk pengamat kasual, ia mungkin tampak termotivasi oleh sosial
bunga, namun tindakannya sebagian besar melayani diri sendiri dan termotivasi oleh overcompensation
perasaan berlebihan tentang superioritas pribadi.
Berjuang untuk Sukses
Berbeda dengan orang-orang yang berjuang untuk keuntungan pribadi mereka secara psikologis sehat
orang yang termotivasi oleh kepentingan sosial dan keberhasilan seluruh umat manusia. Ini
orang sehat prihatin dengan tujuan di luar diri mereka sendiri, mampu
membantu orang lain tanpa menuntut atau mengharapkan hadiah pribadi, dan dapat melihat
orang lain bukan sebagai lawan tetapi sebagai orang-orang dengan siapa mereka dapat bekerja sama untuk kepentingan sosial.
Keberhasilan mereka sendiri tidak diperoleh dengan mengorbankan orang lain, tetapi kecenderungan alami
untuk bergerak menuju penyelesaian atau kesempurnaan.
Orang-orang yang berusaha untuk sukses daripada keunggulan pribadi mempertahankan rasa
diri, tentu saja, tapi mereka melihat masalah sehari-hari dari pandangan perkembangan masyarakat
bukan dari sudut pandang ketat pribadi. Rasa nilai pribadi
terkait erat dengan kontribusi mereka terhadap masyarakat manusia. Kemajuan sosial lebih penting
bagi mereka daripada kredit pribadi (Adler, 1956).