Learning to solve more challenging

Learning to solve more challenging mathematics problems using multiple strategies has been promoted by research and is a feature of numerous curricula. Yet teachers have been found to be reluctant to incorporate these tasks into their lessons predicting resistance from students. This study examined 87 senior secondary students’ reactions to a challenging quadratics task as part of their teachers’ participation in a design-based research project. It sought insights into students’ own perspectives on challenge and multiple strategies in mathematics teaching and learning, with the intent of understanding more about the cognitive, affective, and motivational aspects of this teaching approach. In responding to open-ended prompts, the students reported diverse but generally positive reactions related to their interest in the task and its relevance for their learning. Two thirds reported that they liked learning strategies from peers, and two thirds liked learning multiple strategies from their teacher. Implications for considering secondary students’ preferences for learning, engagement, and motivation in mathematics lessons are discussed.

Results (Indonesian) 1:

Belajar memecahkan masalah matematika lebih menantang dengan menggunakan beberapa strategi telah dipromosikan oleh penelitian dan adalah fitur banyak kurikulum. Namun guru telah ditemukan untuk menjadi enggan untuk memasukkan tugas ini ke dalam pembelajaran memprediksi perlawanan dari siswa. Studi ini meneliti 87 senior siswa sekolah menengah reaksi untuk quadratics tugas yang menantang sebagai bagian dari guru-guru mereka partisipasi dalam proyek desain berbasis penelitian. Itu mencari wawasan siswa sendiri perspektif pada tantangan dan beberapa strategi dalam matematika mengajar dan belajar, dengan maksud untuk memahami lebih lanjut tentang aspek kognitif, afektif dan motivasi pendekatan pengajaran ini. Dalam menanggapi terbuka prompt, siswa melaporkan reaksi beragam tetapi secara umum positif yang berkaitan dengan kepentingan mereka dalam tugas dan relevansinya untuk pembelajaran mereka. Dua pertiga melaporkan bahwa mereka menyukai mempelajari strategi dari rekan-rekan, dan dua pertiga suka belajar beberapa strategi dari guru mereka. Implikasi untuk mempertimbangkan preferensi siswa sekolah menengah untuk belajar, keterlibatan dan motivasi dalam pembelajaran Matematika dibahas.

Results (Indonesian) 2:

Belajar untuk memecahkan masalah matematika yang lebih menantang menggunakan beberapa strategi telah dipromosikan oleh penelitian dan merupakan fitur dari berbagai kurikulum. Namun guru telah ditemukan untuk menjadi enggan untuk menggabungkan tugas-tugas ini dalam pelajaran mereka memprediksi perlawanan dari mahasiswa. Penelitian ini menguji 87 'reaksi untuk menantang tugas quadratics sebagai bagian dari guru mereka' siswa SLTA partisipasi dalam proyek penelitian berbasis desain-. Ini dicari wawasan perspektif siswa sendiri pada tantangan dan beberapa strategi dalam mengajar matematika dan pembelajaran, dengan maksud memahami lebih lanjut tentang kognitif, afektif, dan aspek motivasi dari pendekatan pengajaran ini. Dalam menanggapi perintah untuk membuka-berakhir, para siswa melaporkan reaksi beragam tetapi umumnya positif terkait dengan minat mereka dalam tugas dan relevansinya untuk pembelajaran mereka. Dua pertiga melaporkan bahwa mereka menyukai strategi belajar dari rekan-rekan, dan dua pertiga menyukai belajar beberapa strategi dari guru mereka. Implikasi untuk mempertimbangkan preferensi siswa sekunder 'untuk belajar, keterlibatan, dan motivasi dalam pelajaran matematika dibahas.