Secondary Articulation and Reinforc

Secondary Articulation and Reinforcement Mechanisms
• In young org design, structure, architecture, rituals, stories, and formal statements are cultural reinforcers, not culture creators.
• once an org stabilizes these become primary and constrain future leaders.
• These are cultural artifacts that are highly visible but hard to interpret.
• When org is in developmental stage, the leader is driving force. After a while these will become the driving forces for next generation.
• These secondary mechanisms will become primary in Midlife or mature orgs.

Results (Indonesian) 1:

Sekunder artikulasi dan Penguatan mekanisme• Dalam desain muda org, struktur, arsitektur, ritual, cerita, dan pernyataan formal yang budaya reinforcers, tidak budaya pencipta. • setelah org menstabilkan ini menjadi primer dan membatasi pemimpin masa depan. • Ini adalah budaya artefak yang sangat terlihat, tetapi sulit untuk menafsirkan. • Ketika org dalam tahap pengembangan, pemimpin adalah kekuatan pendorong. Setelah beberapa saat ini akan menjadi pendorong bagi generasi berikutnya. • Mekanisme sekunder ini akan menjadi utama dalam setengah baya atau berumur orgs.

Results (Indonesian) 2:

Artikulasi sekunder dan Penguatan Mekanisme
• Dalam desain muda org, struktur, arsitektur, ritual, cerita, dan pernyataan formal reinforcers budaya, bukan pencipta budaya.
• pernah menjadi org stabil ini menjadi dasar dan membatasi pemimpin masa depan.
• Ini adalah artefak budaya yang sangat terlihat tapi sulit untuk menafsirkan.
• Ketika org dalam tahap perkembangan, pemimpin adalah mengemudi kekuatan. Setelah beberapa saat ini akan menjadi kekuatan pendorong untuk generasi berikutnya.
• Mekanisme sekunder akan menjadi dasar di setengah baya atau orgs matang.