After the New Order collapsed, many

After the New Order collapsed, many Madurese kiai became more pragmatic in their political orientation. In the first two elections of 1999 and 2004, Partai Kebangkitan Bangsa (the PKB – the National Awakening Party), as the party backed by the NU leaders, enjoyed victory in all regencies in Madura. The PKB in return provided the NU with opportunities and financial support. Several members of the East Java local parliament from the PKB faction donated a small part
of their salaries to the NU of East Java in the early 2000s.45 In the 2009 elections, although the party still won, the margin was insignificant. Apparently, the atmosphere in the Madurese political context has changed. As a comparison, during the New Order the NU’s financial support
derived primarily from contributions. Moreover, trading companies and businesses were established, and donations were collected to form stable financial resources for the organisation

Results (Indonesian) 2:

Setelah Orde Baru runtuh, banyak kiai Madura menjadi lebih pragmatis dalam orientasi politik mereka. Dalam dua pertama pemilu tahun 1999 dan 2004, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB - Partai Kebangkitan Bangsa), sebagai pihak yang didukung oleh para pemimpin NU, menikmati kemenangan di semua kabupaten di Madura. PKB imbalan disediakan NU dengan peluang dan dukungan keuangan. Beberapa anggota parlemen lokal Jawa Timur dari Fraksi PKB menyumbangkan sebagian kecil
dari gaji mereka untuk NU Jawa Timur pada awal 2000s.45 Dalam Pemilu 2009, meskipun partai masih menang, margin tidak signifikan. Ternyata, suasana dalam konteks politik Madura telah berubah. Sebagai perbandingan, selama Orde Baru dukungan keuangan NU
terutama berasal dari kontribusi. Selain itu, perusahaan perdagangan dan bisnis yang didirikan, dan sumbangan dikumpulkan untuk membentuk sumber daya keuangan yang stabil bagi organisasi