bind organizational groups. Culture

bind organizational groups. Culture is also a set of more material elements or
artifacts. These are not only the signs and symbols by which the organization
is recognized but also the events, behaviors, and people that embody culture.
The medium of culture is social interaction, the web of communications that
constitute a community. Here a shared language is particularly important in
expressing and signifying a distinctive organizational culture. It is especially
apparent in communities of practice where members tend to have their own
“jargon” or “brand.”
Not surprisingly, many definitions of culture have been proposed in the
literature. One of the earliest definitions was provided by Morgan (1977)
who more recently (1997) describes culture as “an active living phenomenon
through which people jointly create and recreate the worlds in which they live”
(p. 141). For Morgan, the three basic questions cultural analysts must answer
are:


s
s
s


What are the shared frames of reference that make organization possible?
Where do they come from?
How are they created, communicated, and sustained?


Schein (1999), who is generally considered the father of organizational
culture, provides the following definition: “organizational culture is a pattern
of basic assumptions—invented, discovered, or developed by a given group as
it learns to cope with its problems of external adaptation and internal inte-
gration—that has worked well enough to be considered valid and, therefore,

Results (Indonesian) 2:

mengikat kelompok organisasi. Budaya juga satu set unsur materi lebih atau
artefak. Ini bukan hanya tanda-tanda dan simbol-simbol yang digunakan organisasi
diakui tetapi juga peristiwa, perilaku, dan orang-orang yang mewujudkan budaya.
Media budaya interaksi sosial, jaring komunikasi yang
merupakan komunitas. Di sini bahasa bersama sangat penting dalam
mengekspresikan dan menandakan budaya organisasi yang khas. Hal ini terutama
terlihat dalam praktek masyarakat di mana anggota cenderung memiliki mereka sendiri
"jargon" atau "brand."
Tidak mengherankan, banyak definisi yang budaya telah diusulkan dalam
literatur. Salah satu yang paling awal de definisi yang diberikan oleh Morgan (1977)
yang baru-baru ini (1997) menggambarkan budaya sebagai "fenomena hidup aktif
di mana orang-orang bersama-sama menciptakan dan menciptakan dunia di mana mereka tinggal "
(hal. 141). Untuk Morgan, tiga pertanyaan dasar analis budaya harus menjawab
adalah: s s s Apa frame bersama acuan yang membuat organisasi mungkin? Di mana mereka datang? Bagaimana mereka diciptakan, dikomunikasikan, dan berkelanjutan? Schein (1999), yang umumnya dianggap sebagai bapak organisasi budaya, menyediakan berikut definisi: "budaya organisasi adalah pola asumsi-jadian dasar, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai ia belajar untuk mengatasi masalah yang adaptasi eksternal dan inte internal yang Gration -yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap sah dan, oleh karena itu,