The first experiment concerned the

The first experiment concerned the assessment of the distribution
and content of GSH in raw beef meat. The second experiment concerned
the assessment of the impact of ante-mortem factors such as paternal
breed, fattening, castrating and slaughter age of the animals on the content
of GSH in raw beef meat,while the third experiment concerned the
assessment of the impact of post-mortem factors (aging, grilling) on
GSH content in bovine meat.
In order to assess the content of GSH in the muscles in Experiment 1,
twelve muscles were collected (semitendinosus, pectineus, gracilis, sartorius,
psoas major, biceps femoris, adductor femoris, tensor fasciae latae,
longissimus thoracis, gluteus medius, semimembranosus, longissimus
lumborum) from four carcasses of 18-month-old bulls. The research material
was obtained from animals derived by crossing commodity dairy
cattle of the Holstein-Frisian breed with bulls of the Limousin meat
breed. The animals were fed according to the semi-intensive system
(described below).
In Experiment 2, the effect of the ante-mortem factors was studied
on the example of two muscles after 14 days of aging (gluteus medius,
longissimus lumborum). The culinary elements were obtained from
back side of the carcasses. The research material was obtained from
eight animals – 18-month-old steers and bulls derived by crossing commodity
dairy cattle of the Holstein-Frisian breedwith bulls of the Charolais
meat breed. The animals were obtained by the same group of
breeders, were grown in the same farm and were fed according to the
guidelines for intensive and semi-intensive fattening under strictly controlled
conditions.

Results (Indonesian) 1:

Percobaan pertama yang bersangkutan penilaian distribusidan konten GSH dalam daging sapi mentah. Kedua percobaan bersangkutanpenilaian dampak dari pemeriksaan ante-mortem faktor-faktor seperti sebagai ayahberkembang biak, penggemukan, castrating dan pembantaian usia hewan pada kontenGSH dalam daging sapi mentah, sementara percobaan ketiga yang bersangkutanpenilaian dari dampak faktor visum (penuaan, memanggang) padaGSH konten dalam daging sapi.Untuk menilai konten GSH dalam otot-otot di 1 percobaan,otot-otot yang dua belas yang dikumpulkan (semitendinosus, pectineus, gracilis, sartorius,femoris bisep, adductor femoris psoas utama, tensor fasia latae,longissimus thoracis, gluteus medius, semimembranosus, longissimuslumborum) dari empat karkas Bulls 18-bulan-tua. Bahan-bahan penelitianDiperoleh dari hewan berasal dengan menyeberangi komoditi sususapi Holstein-Frisian berkembang biak dengan sapi daging Limousinberkembang biak. Hewan diberi sesuai dengan sistem semi-intensif(dijelaskan di bawah).Dalam percobaan 2, efek dari faktor pemeriksaan ante-mortem dipelajaripada contoh dari dua otot setelah 14 hari penuaan (gluteus medius,longissimus lumborum). Unsur-unsur kuliner yang Diperoleh darisisi belakang dari bangkai. Bahan-bahan penelitian Diperoleh daridelapan binatang-18-bulan-tua mengarahkan dan bulls berasal oleh persimpangan komoditisapi perah Bulls breedwith Holstein-Frisian Charolaisdaging berkembang biak. Hewan yang diperoleh oleh kelompok yang samapeternak, yang ditanam di pertanian sama dan diberi menurutPedoman untuk intensif dan semi-intensif penggemukan di bawah dikontrol ketatkondisi.

Results (Indonesian) 2:

Percobaan pertama bersangkutan penilaian distribusi
dan isi GSH dalam daging sapi mentah. Percobaan kedua bersangkutan
penilaian dampak dari faktor ante-mortem seperti ayah
berkembang biak, penggemukan, mengebiri dan usia pembantaian hewan pada isi
dari GSH dalam daging sapi mentah, sedangkan percobaan ketiga menyangkut
penilaian dampak pasca faktor -mortem (penuaan, memanggang) dari
konten GSH dalam daging sapi.
Dalam rangka untuk menilai isi GSH di otot-otot di Percobaan 1,
dua belas otot dikumpulkan (semitendinosus, pectineus, gracilis, sartorius,
psoas utama, bisep femoris, femoris adduktor, tensor fasciae latae,
Longissimus thoracis, gluteus medius, semimembranosus, Longissimus
lumborum) dari empat bangkai sapi 18-bulan-tua. Bahan penelitian
diperoleh dari hewan yang diperoleh melintasi komoditas susu
sapi dari jenis Holstein-Frisian dengan sapi jantan dari daging Limousin
berkembang biak. Hewan-hewan diberi makan sesuai dengan sistem semi intensif
(dijelaskan di bawah).
Dalam Percobaan 2, efek dari faktor ante-mortem dipelajari
pada contoh dua otot setelah 14 hari dari penuaan (gluteus medius,
Longissimus lumborum). Unsur-unsur kuliner diperoleh dari
sisi belakang bangkai. Bahan penelitian diperoleh dari
delapan hewan - sapi jantan 18-bulan-tua dan lembu yang diperoleh melintasi komoditas
sapi perah dari sapi jantan breedwith Holstein-Frisian dari Charolais
berkembang biak daging. Hewan-hewan diperoleh oleh kelompok yang sama dari
peternak, ditanam di pertanian yang sama dan diberi makan sesuai dengan
pedoman untuk penggemukan intensif dan semi-intensif di bawah ketat dikontrol
kondisi.