Malalai was the daughter of a sheph

Malalai was the daughter of a shepherd in Maiwand, a small town on the dusty plains west of
Kandahar. When she was a teenager, both her father and the man she was supposed to marry were
among thousands of Afghans fighting against the British occupation of their country. Malalai went to
the battlefield with other women from the village to tend the wounded and take them water. She saw
their men were losing, and when the flag-bearer fell she lifted her white veil up high and marched
onto the battlefield in front of the troops

Results (Indonesian) 1:

Malalai adalah putri dari seorang gembala di Maiwand, sebuah kota kecil di dataran berdebu barat dari
Kandahar. ketika ia masih remaja, baik ayahnya dan pria dia seharusnya menikah adalah
antara ribuan afghan berperang melawan pendudukan Inggris dari negara mereka. Malalai pergi ke medan perang
dengan perempuan lain dari desa untuk cenderung yang terluka dan membawa mereka air. ia melihat
laki-laki mereka kalah, dan ketika pembawa bendera turun dia mengangkat kerudung putihnya tinggi-tinggi dan berbaris
ke medan perang di depan pasukan

Results (Indonesian) 2:

Malalai adalah putri seorang gembala di Maiwand, sebuah kota kecil di dataran berdebu Barat
Kandahar. Ketika ia masih remaja, ayahnya dan manusia yang dia seharusnya menikah adalah
antara ribuan Afghan melawan pendudukan Britania negara mereka. Malalai pergi ke
medan perang dengan perempuan lain dari desa untuk cenderung terluka dan membawa mereka air. Dia melihat
Laki-laki mereka yang kalah, dan ketika pembawa bendera jatuh dia mengangkat cadarnya putih tinggi dan berbaris
ke medan perang di depan pasukan