of Oz. Alex Wong/Getty ImagesRecord

of Oz. Alex Wong/Getty Images

Record low interest rates in Australia haven’t led to a property bubble, according to the banking industry.

In fact, Australian property prices rank well down on a global scale, they say.

The Australian Bankers’ Association today released a report, Key truths on housing in Australia, which looks at the changes in house prices over the past quarter of a century.

“Our analysis shows that the recent rise of house prices in Australia is not unusual when compared with historical trends, and the current house price growth has not exceeded the peak rates we saw before the global financial crisis,” says association CEO Steven Münchenberg.

After adjustment for inflation, rises in Australia have ranked behind Hong Kong, Switzerland, Austria, Germany and Canada, as the chart on the right shows.

The bankers association says Australia has recorded solid increases in both nominal and real house prices since the GFC but has not been the strongest market in global terms.

“Since the GFC, volatility in prices has increased, with two periods of quite marked national declines in prices followed by strong rebounds,” says Münchenberg.

“Much of the recent focus has been on strong house price growth in Sydney, but over the past ten years the price increase in Sydney is unremarkable when compared to other capital cities.”

While low interest rates are the primary driver of house prices, the report shows, they are also contributing to the strong state of household finances.

“The value of household assets is greater than the value of household debt – for every $1 of debt held by Australian households today, they have almost $6 of assets. Additionally, latest figures show that households are, on average, 21 months ahead of their scheduled mortgage repayments,” Münchenberg says.

He says this indicates that households are on average well placed financially to withstand an increase in interest rates or other event that may cause increased financial pressure.

Results (Indonesian) 1:

Oz. Alex Wong/Getty ImagesMencatat bunga rendah di Australia belum menyebabkan gelembung properti, menurut industri perbankan.Pada kenyataannya, harga properti Australia peringkat baik ke pada skala global, yang mereka katakan.Australian Bankers' Asosiasi kemarin merilis sebuah laporan, kunci kebenaran pada perumahan di Australia, yang memandang perubahan harga rumah selama Triwulan terakhir abad."Analisis kami menunjukkan bahwa munculnya hari harga rumah di Australia tidak biasa bila dibandingkan dengan sejarah tren, dan pertumbuhan harga rumah saat ini tidak melebihi tingkat puncak yang kita lihat sebelum krisis keuangan global," kata Asosiasi CEO Steven Münchenberg.Setelah penyesuaian inflasi, naik di Australia memiliki peringkat di belakang Hong Kong, Swiss, Austria, Jerman, dan Kanada, sebagai pada tabel di kanan menunjukkan.Asosiasi bankir mengatakan Australia telah mencatat padat kenaikan harga rumah nominal dan nyata kedua sejak GFC tetapi masih belum pasar terkuat dalam."Sejak GFC, volatilitas harga meningkat, dengan dua periode cukup ditandai Nasional penurunan harga yang diikuti oleh rebound kuat," kata Münchenberg."Banyak fokus hari telah pada pertumbuhan harga rumah yang kuat di Sydney, tapi selama sepuluh tahun kenaikan harga di Sydney biasa-biasa saja bila dibandingkan dengan ibu kota yang lain."Sementara bunga rendah adalah pendorong utama dari harga rumah, laporan menunjukkan, mereka juga berkontribusi kuat keadaan keuangan rumah tangga."Nilai aset rumah tangga lebih besar dari nilai hutang rumah tangga-untuk setiap $1 utang yang diselenggarakan oleh rumah tangga Australia hari ini, mereka memiliki hampir $6 aset. Selain itu, angka-angka terbaru menunjukkan bahwa rumah tangga, pada rata-rata, 21 bulan depan pembayaran hipotek jadwal mereka,"Münchenberg mengatakan.Dia mengatakan ini menunjukkan bahwa rumah tangga rata-rata baik ditempatkan secara finansial untuk menahan kenaikan suku bunga atau acara lainnya yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan keuangan.

Results (Indonesian) 2:

Oz. Alex Wong / Getty Images Rekam suku bunga rendah di Australia belum menyebabkan gelembung properti, menurut industri perbankan. Bahkan, harga properti Australia peringkat yang baik di atas skala global, kata mereka. Asosiasi Bankir Australia 'hari ini merilis laporan, kebenaran kunci perumahan di Australia, yang terlihat pada perubahan harga rumah pada triwulan terakhir abad. "Analisis kami menunjukkan bahwa naiknya harga rumah di Australia tidak biasa jika dibandingkan dengan tren historis, dan Pertumbuhan harga rumah saat ini belum melebihi tingkat puncak yang kita lihat sebelum krisis keuangan global, "kata CEO asosiasi Steven Münchenberg. Setelah penyesuaian untuk inflasi, meningkat di Australia telah peringkat di belakang Hong Kong, Swiss, Austria, Jerman dan Kanada, sebagai grafik pada acara yang tepat. Para bankir asosiasi mengatakan Australia telah mencatat kenaikan yang solid baik nominal maupun riil harga rumah sejak GFC tetapi belum pasar terkuat dalam hal global. "Sejak GFC, volatilitas harga telah meningkat, dengan dua periode cukup ditandai penurunan nasional dalam harga diikuti oleh rebound yang kuat, "kata Münchenberg. "Sebagian besar fokus baru-baru ini telah pada pertumbuhan harga rumah yang kuat di Sydney, tapi selama sepuluh tahun terakhir kenaikan harga di Sydney biasa-biasa saja bila dibandingkan dengan kota-kota lain . " . Sementara suku bunga rendah adalah pendorong utama harga rumah, laporan menunjukkan, mereka juga berkontribusi terhadap negara yang kuat dari keuangan rumah tangga "Nilai aset rumah tangga lebih besar dari nilai utang rumah tangga - untuk setiap $ 1 dari utang diselenggarakan oleh rumah tangga Australia hari ini, mereka memiliki hampir $ 6 dari aset. Selain itu, angka terbaru menunjukkan bahwa rumah tangga, rata-rata, 21 bulan menjelang pembayaran hipotek dijadwalkan mereka, "kata Münchenberg. Dia mengatakan hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga rata-rata baik ditempatkan secara finansial untuk menahan kenaikan suku bunga atau acara lainnya yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan keuangan.