EPIDEMIOLOGY AND RISK FACTORSClostr

EPIDEMIOLOGY AND RISK FACTORS
Clostridium difficile ( C. difficile ) is a Gram-positive, spore forming bacterium usually spread by the fecal-oral route. It is non-invasive and produces toxins A and B that cause disease, ranging from asymptomatic carriage, to mild diarrhea, to colitis, or pseudomembranous colitis. CDI is defined as the acute onset of diarrhea with documented toxigenic C. difficile or its toxin and no other documented cause for diarrhea ( 3 ). Rates of CDI have been increasing since 2000, especially in the elderly with a recent hospitalization or residing in long-term care facility (LTCF). Carriage of C.difficile occurs in 5– 15% of healthy adults, but may be as high as 84.4 % in newborns and healthy infants, and up to 57 % in residents in LTCF. Transmission in health-care facilities results mostly from environmental surface contamination
and hand carriage by staff members and infected patients. The two biggest risk factors are exposure to antibiotics and exposure to the organism; others are comorbid conditions,

Results (Indonesian) 1:

EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR RISIKOClostridium difficile (C. difficile) adalah spora gram-positif, yang membentuk bakteri biasanya disebarkan oleh kotoran-oral rute. Ini non-invasif dan menghasilkan racun A dan B yang menyebabkan penyakit, mulai dari gerbong asimtomatik, diare ringan, kolitis, atau kolitis pseudomembranous. CDI didefinisikan sebagai akut onset diare dengan didokumentasikan difficile C. toxigenic atau racun yang dan ada alasan lain didokumentasikan untuk diare (3). Tingkat CDI telah meningkat sejak tahun 2000, terutama pada orang tua dengan rumah sakit hari atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang (LTCF). Pengangkutan C.difficile terjadi di 5 – 15% dari orang dewasa yang sehat, tetapi mungkin setinggi 84.4% pada bayi dan bayi sehat, dan hingga 57% penduduk di LTCF. Transmisi di fasilitas perawatan kesehatan hasil sebagian besar dari kontaminasi permukaan lingkungandan tangan kereta oleh anggota staf dan pasien terinfeksi. Dua faktor risiko terbesar adalah paparan terhadap antibiotik dan paparan organisme; orang lain adalah kondisi komorbiditas,

Results (Indonesian) 2:

EPIDEMIOLOGI DAN RISIKO FAKTOR
Clostridium difficile (C. difficile) adalah Gram-positif, bakteri pembentuk spora biasanya menyebar melalui rute fecal-oral. Ini adalah non-invasif dan menghasilkan toksin A dan B yang menyebabkan penyakit, mulai dari kereta tanpa gejala, diare ringan, kolitis, atau kolitis pseudomembran. CDI didefinisikan sebagai onset akut diare dengan didokumentasikan toksigenik C. difficile atau racun dan tidak ada penyebab terdokumentasi lain untuk diare (3). Tarif dari CDI telah meningkat sejak tahun 2000, terutama pada orang tua dengan rawat inap baru atau yang berada di fasilitas perawatan jangka panjang (LTCF). Pengangkutan C.difficile terjadi pada 5- 15% dari orang dewasa yang sehat, tetapi mungkin setinggi 84,4% pada bayi baru lahir dan bayi sehat, dan sampai 57% pada penduduk di LTCF. Transmisi di fasilitas pelayanan kesehatan hasil sebagian besar dari kontaminasi permukaan lingkungan
dan kereta tangan oleh anggota staf dan pasien yang terinfeksi. Dua faktor risiko terbesar adalah paparan antibiotik dan paparan organisme; lain kondisi komorbiditas,