Although previous studies have inve

Although previous studies have investigated the direct and indirect effects of subsidies, an empirical analysis of the impact of the coupling, and the wealth and insurance components of (CAP) subsidies on efficiency is missing. This paper contributes to the literature by fulfilling the objectives (i) to investigate technical efficiency and technical efficiency change (TEC) of specialized German, Dutch and Swedish dairy farms, (ii) to identify the coupling, and the wealth and insurance effect of subsidies and (iii) to determine the relative productivity of dairy farms across countries,which shows the direction of improvement in productivity towards the best production technology. The paper employs a stochastic output distance function and an inefficiency effects model (Battese and Coelli, 1995) to analyze the determinants of efficiency within each country in 1995-2004. We argue that the coupling effect (i.e. impact of coupled subsidies) can be derived from subsidies related to inputs and outputs. The wealth and insurance effect of the CAP payments is derived from a variable representing the share of total subsidies in total income. We compare the performance of the dairy farms in the sample across countries by analyzing their relative productivity. Following the methodology employed by Oude Lansink et al. (2001), we calculate the ratios of predicted output from the ‘own country’ production technology to the predicted output from the production technologies of ‘other countries’. The ratios indicate the potential for improving performance relative to the best available technology across countries. Empirical insights into relative productivity differences between countries might shed some light on the impact of subsidies on the competitiveness because of the potential impacts of subsidies on technical efficiency because of the potential impacts of subsidies on technical efficiency.

Results (Indonesian) 1:

meskipun penelitian sebelumnya telah meneliti efek langsung dan tidak langsung dari subsidi, analisis empiris dampak kopling, dan kekayaan dan asuransi komponen (cap) subsidi pada efisiensi yang hilang. makalah ini memberikan kontribusi untuk literatur dengan memenuhi tujuan (i) untuk menyelidiki efisiensi teknis dan perubahan efisiensi teknis (tec) dari Jerman khusus,peternakan Belanda dan Swedia, (ii) untuk mengidentifikasi kopling, dan kekayaan dan asuransi pengaruh subsidi dan (iii) untuk menentukan produktivitas relatif dari peternakan sapi di seluruh negara, yang menunjukkan arah peningkatan produktivitas terhadap teknologi produksi terbaik .kertas menggunakan fungsi jarak keluaran stokastik dan model efek inefisiensi (battese dan Coelli, 1995) untuk menganalisis faktor-faktor penentu efisiensi dalam masing-masing negara di 1995-2004. kami berpendapat bahwa efek kopling (yaitu dampak subsidi digabungkan) dapat diturunkan dari subsidi yang berkaitan dengan input dan output.kekayaan dan asuransi efek pembayaran cap berasal dari variabel yang mewakili bagian dari total subsidi dalam total pendapatan. kita membandingkan kinerja peternakan susu di sampel di seluruh negara-negara dengan menganalisis produktivitas relatif mereka. mengikuti metodologi yang digunakan oleh oude Lansink et al. (2001),kita menghitung rasio output diperkirakan dari 'negara sendiri' teknologi produksi ke output diprediksi dari teknologi produksi 'negara lain'. rasio menunjukkan potensi untuk meningkatkan kinerja relatif terhadap teknologi terbaik yang tersedia di seluruh negara.wawasan empiris ke dalam perbedaan produktivitas relatif antara negara mungkin titik terang pada dampak subsidi terhadap daya saing karena potensi dampak subsidi pada efisiensi teknis karena potensi dampak subsidi pada efisiensi teknis.

Results (Indonesian) 2:

Walaupun penelitian sebelumnya telah menyelidiki efek langsung dan tidak langsung dari subsidi, analisis empiris dampak kopling, dan kekayaan dan asuransi komponen (CAP) subsidi efisiensi hilang. Makalah ini berkontribusi literatur dengan memenuhi tujuan (i) untuk menyelidiki teknis efisiensi dan efisiensi teknis mengubah (TEC) khusus Jerman, Belanda dan Swedia peternakan sapi, (ii) untuk mengidentifikasi kopling, dan kekayaan dan asuransi efek subsidi dan (iii) untuk menentukan produktivitas relatif dari peternakan sapi di negara, yang menunjukkan arah peningkatan produktivitas terhadap teknologi produksi terbaik. Karya mempekerjakan fungsi jarak stokastik Keluaran dan model efek inefisiensi (Battese dan Coelli, 1995) untuk menganalisa faktor penentu efisiensi dalam setiap negara di 1995-2004. Kami berpendapat bahwa efek coupling (yaitu dampak subsidi digabungkan) dapat diturunkan dari subsidi yang berkaitan dengan input dan output. Kekayaan dan asuransi efek pembayaran CAP berasal dari sebuah variabel yang mewakili pangsa total subsidi total pendapatan. Kami membandingkan performa susu dalam sampel di negara dengan menganalisis produktivitas relatif mereka. Mengikuti metodologi yang digunakan oleh Oude Lansink et al. (2001), kita menghitung rasio yang diperkirakan output dari teknologi produksi 'negara sendiri' output diperkirakan dari teknologi produksi 'negara-negara lain'. Rasio menunjukkan potensi untuk meningkatkan kinerja relatif terhadap teknologi terbaik yang tersedia di berbagai negara. Empiris wawasan relatif produktivitas perbedaan antara negara-negara mungkin memberi sedikit cahaya pada dampak dari subsidi daya saing karena potensi dampak subsidi efisiensi teknis karena potensi dampak subsidi teknis efisiensi.