Prince Jai rises from the sea of de

Prince Jai rises from the sea of dead bodies and is taken captive by the Emperor's soldiers. Behind him, the courtyard is cleaned up with mechanical efficiency by a legion of servants, with bodies being removed, floors being scrubbed and laid with carpets, and pots of yellow chrysanthemums replaced, making it seem as if the entire failed rebellion never even happened. At midnight, the Chrysanthemum Festival begins as scheduled.

The Emperor speaks with Prince Jai and the Empress at the terrace's ceremonial table (the seats of the deceased Prince Yu and Crown Prince Wan remain unoccupied). Prince Jai is offered forgiveness on the condition that every day, he should personally serve the poisoned medicine to the Empress. Prince Jai refuses, apologizes to his mother for the rebellion's failure, and kills himself with a sword, letting his blood spill into the medicine in the process. The poisoned cup is still offered to his mother; horrified at the sight of her son's blood in the cup, she shrieks and slaps it away. The film ends as the spilled medicine is shown instantly corroding the table's engraved wooden chrysanthemum.

Results (Indonesian) 1:

Pangeran Jai naik dari laut mayat dan diculik oleh Kaisar tentara. Belakangnya, halaman dibersihkan dengan efisiensi mekanis oleh legiun pelayan, dengan tubuh yang dihapus, menjadi menggosok lantai dan santai dengan karpet, dan pot kuning krisan diganti, membuat itu tampak seolah-olah seluruh pemberontakan yang gagal bahkan tidak pernah terjadi. Pada tengah malam, krisan Festival dimulai sesuai jadwal.Kaisar berbicara dengan Jai Pangeran dan Permaisuri di teras upacara meja (kursi dari almarhum Pangeran Yu dan mahkota Wan tetap kosong). Pangeran Jai ditawarkan pengampunan pada kondisi bahwa setiap hari, ia secara pribadi harus melayani obat beracun kepada Maharani. Pangeran Jai menolak, meminta maaf kepada ibunya untuk kegagalan pemberontakan itu, dan membunuh dirinya dengan pedang, membiarkan darahnya tumpah ke obat dalam proses. Piala beracun masih ditawarkan kepada ibunya; ngeri melihat darah anaknya di Piala, dia menjerit dan menampar jauhnya. Film ini berakhir sebagai obat tumpah ditampilkan langsung menimbulkan korosi pada tabel terukir krisan kayu.

Results (Indonesian) 2:

Pangeran Jai naik dari laut mayat dan ditawan oleh tentara Kaisar. Di belakangnya, halaman dibersihkan dengan efisiensi mekanis oleh legiun pegawai, dengan tubuh yang dihapus, lantai digosok dan diletakkan dengan karpet, dan pot bunga krisan kuning diganti, membuatnya tampak seolah-olah seluruh gagal pemberontakan bahkan tidak pernah terjadi. Pada tengah malam, Festival Krisan mulai seperti yang dijadwalkan. Kaisar berbicara dengan Pangeran Jai dan Ratu di meja upacara teras ini (kursi dari almarhum Pangeran Yu dan Putra Mahkota Wan tetap kosong). Pangeran Jai ditawarkan pengampunan pada kondisi bahwa setiap hari, ia harus secara pribadi melayani obat beracun ke Empress. Pangeran Jai menolak, meminta maaf kepada ibunya untuk kegagalan pemberontakan itu, dan membunuh dirinya sendiri dengan pedang, membiarkan tumpahan darah ke dalam obat dalam proses. Cangkir beracun masih ditawarkan kepada ibunya; ngeri melihat darah anaknya dalam cangkir, ia menjerit dan menampar itu pergi. Film berakhir sebagai obat tumpah ditampilkan langsung korosi krisan kayu terukir tabel.