Pope Pius IX, who had shown liberal

Pope Pius IX, who had shown liberal sympathies in the 1840s and was for a while
considered by some nationalists to be a possible president of a united Italy, turned in a
vehemently antiliberal direction after his experience with the Roman Republic, culminating
eventually in his famous encyclical The Syllabus of Errors (1864). Among those
“errors” were nationalism and liberalism – but they largely encompassed modern
trends in general. The reactionary Pius would become the longest-reigning pope in
modern history (1846–78).

Results (Indonesian) 2:

Paus Pius IX, yang telah menunjukkan simpati liberal di tahun 1840-an dan untuk sementara
dianggap oleh beberapa nasionalis untuk menjadi presiden mungkin dari Italia bersatu, berubah dalam
arah yang keras antiliberal setelah pengalamannya dengan Republik Romawi, yang berpuncak
pada akhirnya dalam bukunya yang terkenal Ensiklik itu Silabus dari Kesalahan (1864). Di antara mereka yang
"kesalahan" yang nasionalisme dan liberalisme - tetapi mereka sebagian besar meliputi modern yang
tren pada umumnya. Reaksioner Pius akan menjadi Paus terpanjang memerintah di
sejarah modern (1846-1878).