Pareto was well aware that scientif

Pareto was well aware that scientific method could not in itself determine the ends of human action. “A society determined exclusively by ‘reason’ does not and cannot exist . . . because the data of the problem that presumably is to be solved by logico-experimental reasoning are entirely unkwon. Hence, the ends, as distinct from the means, of human action find expression in “theorities transcending experience”. To be sure, these can altimetely be traced to the operation of residues, and in the last analysis, to basic human sentiments; yet Pareto seems to have recognized that the human quest for “meaning” as it manifests itself in “theories transcending experience” must be a basic datum for any analysis os social system. He did have a powerful tendency to “reduce” such quests to underlying factors, yet he was also eager to point to the indisensibility of symbolic elements for maintaining a social system and for directing the goals of human action. Although his tendency to “debunk” informs a good deal of his work, he was byno menas oblivious to the central importance of the normative sphere. This may be the reason he has been quoted to say that he hoped his Treatise would not be read too widely, since tthis would help undermine necessary moral values.

Results (Indonesian) 1:

Pareto adalah menyadari bahwa metode ilmiah dapat bukanlah menentukan ujung tindakan manusia. "Masyarakat yang ditentukan oleh 'alasan' tidak dan tidak ada... karena data dari masalah yang mungkin bisa diselesaikan oleh logico-eksperimental penalaran sepenuhnya unkwon. Oleh karena itu, ujung, berbeda dengan cara, tindakan manusia menemukan ekspresi di "theorities melampaui pengalaman". Pasti, ini dapat altimetely ditelusuri ke operasi residu, dan dalam analisa terakhir, untuk dasar sentimen manusia; Namun Pareto tampaknya telah diakui bahwa pencarian manusia "arti" seperti memanifestasikan dirinya dalam "teori-teori yang melampaui pengalaman" harus datum dasar untuk os analisis sistem sosial. Dia punya kecenderungan kuat untuk "mengurangi" quests tersebut untuk faktor-faktor yang mendasari, namun dia adalah juga bersemangat untuk menunjuk ke indisensibility elemen simbolis untuk mempertahankan sistem sosial dan mengarahkan tujuan dari tindakan manusia. Meskipun kecenderungannya untuk "menghilangkan prasangka" menginformasikan banyak karya-karyanya, ia adalah byno menas tidak menyadari pentingnya pusat bidang normatif. Ini mungkin alasan ia telah dikutip mengatakan bahwa dia berharap risalah-nya tidak akan membaca terlalu luas, sejak diselenggarakannya akan membantu merusak nilai-nilai moral yang diperlukan.

Results (Indonesian) 2:

Pareto sangat menyadari bahwa metode ilmiah tidak bisa dengan sendirinya menentukan ujung tindakan manusia. "Sebuah masyarakat ditentukan secara khusus oleh 'alasan' tidak dan bisa tidak ada. . . karena data dari masalah yang mungkin harus diselesaikan dengan penalaran logico-eksperimental sepenuhnya unkwon. Oleh karena itu, ujung, berbeda dari sarana, tindakan manusia menemukan ekspresi dalam "theorities melampaui pengalaman". Yang pasti, ini dapat altimetely ditelusuri dengan operasi residu, dan dalam analisis terakhir, sentimen dasar manusia; belum Pareto tampaknya telah mengakui bahwa pencarian manusia untuk "makna" karena memanifestasikan dirinya dalam "teori melampaui pengalaman" harus menjadi datum dasar untuk setiap sistem sosial analisis os. Dia memang memiliki kecenderungan kuat untuk "mengurangi" quests seperti faktor yang mendasari, namun ia juga ingin menunjuk ke indisensibility elemen simbolis untuk mempertahankan sistem sosial dan untuk mengarahkan tujuan tindakan manusia. Meskipun kecenderungannya untuk "menghilangkan prasangka" menginformasikan banyak karyanya, ia byno mas menyadari pentingnya pusat lingkup normatif. Ini mungkin alasan dia telah dikutip mengatakan bahwa ia berharap Treatise tidak akan membaca terlalu banyak, karena tthis akan membantu melemahkan nilai-nilai moral yang diperlukan.