All this is by way of illustration

All this is by way of illustration of how critical thinking saved my life. Because I identified and challenged several assumptions I held about the nature, cause, and treatment of depression I was able to seek psychiatric help and eventually settle on a combination of medications that kept me emotionally stable. Instead of being plagued by permanent feelings of shame and worthlessness, and feeling suicidal on some days, I returned to my old self. That's not to say I don't have days when I feel down, get fed up with things, or feel anxious about situations. But because I was able to think critically about it, depression doesn't rule my life as it did. Had I not been able to think critically about it, the depression would still be overwhelming me.

Results (Indonesian) 1:

Semua ini adalah dengan cara ilustrasi berpikir betapa pentingnya menyelamatkan hidup saya. Karena aku mengidentifikasi dan menantang beberapa asumsi saya mengadakan tentang sifat, penyebab dan pengobatan depresi saya mampu untuk mencari membantu psikiatris dan akhirnya menetap pada kombinasi obat yang membuatku emosional stabil. Alih-alih menjadi terganggu oleh permanen perasaan malu dan tidak berharga, dan perasaan bunuh diri pada beberapa hari, saya kembali ke saya sendiri yang lama. Itu adalah bukan untuk mengatakan bahwa saya tidak memiliki hari-hari ketika aku merasa turun, mendapatkan muak dengan hal-hal, atau merasa cemas tentang situasi. Tapi karena aku tidak mampu berpikir kritis tentang hal itu, depresi tidak memerintah hidup saya seperti itu. Saya belum mampu berpikir kritis tentang hal itu, depresi akan masih menjadi luar biasa saya.

Results (Indonesian) 2:

Semua ini adalah dengan cara ilustrasi bagaimana berpikir kritis menyelamatkan hidup saya. Karena saya diidentifikasi dan menantang beberapa asumsi saya memegang tentang sifat, penyebab, dan pengobatan depresi saya bisa mencari bantuan psikiater dan akhirnya menetap di kombinasi obat yang membuat saya emosional stabil. Bukannya diganggu oleh perasaan permanen malu dan tidak berharga, dan merasa bunuh diri pada beberapa hari, saya kembali ke diri saya. Itu bukan untuk mengatakan saya tidak memiliki hari-hari ketika saya merasa down, mendapatkan muak dengan hal-hal, atau merasa cemas tentang situasi. Tapi karena saya mampu untuk berpikir kritis tentang hal itu, depresi tidak mengesampingkan hidup saya seperti yang terjadi. Aku tidak pernah mampu berpikir kritis tentang hal itu, depresi masih akan melanda saya.