SUBJECTIVE INTENTIONS AND OBJECTIVE

SUBJECTIVE INTENTIONS AND OBJECTIVE CONSEQUENCES
Most of Pareto’s concrete analysis in the bulk of the Treatise is concerned with the springs of action of individual actors. Coming from economics, discipline that had paid almost exclusive attention to rational action, he was moved to supplement the economists’ system of abstraction with a sociological system emphasizing the nonlogical drives to action. Yet, while focusing most of the time on the actors motivations, Pareto was also sensitive to the need for analyzing the objective consequences of conduct. Subjective intentions and ovjective consequences, he started, do not always coincide.

Results (Indonesian) 1:

NIAT SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF KONSEKUENSI Sebagian besar Pareto beton analisis di sebagian besar risalah berkaitan dengan mata-mata tindakan individu aktor. Datang dari ekonomi, disiplin yang telah membayar perhatian yang hampir eksklusif untuk bertindak rasional, ia dipindahkan untuk melengkapi para ekonom sistem abstraksi dengan sistem sosiologis menekankan drive nonlogical untuk bertindak. Namun, sambil memfokuskan sebagian besar waktu pada motivasi aktor, Pareto adalah juga peka terhadap kebutuhan untuk menganalisis tujuan konsekuensi dari perilaku. Niat subjektif dan ovjective konsekuensi, ia mulai, tidak selalu sesuai.

Results (Indonesian) 2:

NIAT SUBYEKTIF DAN KONSEKUENSI TUJUAN
Sebagian besar analisis beton Pareto di sebagian besar risalah yang bersangkutan dengan mata tindakan aktor individual. Datang dari ekonomi, disiplin yang telah membayar perhatian hampir eksklusif untuk bertindak rasional, ia dipindahkan untuk melengkapi sistem ekonom abstraksi dengan sistem sosiologis menekankan drive nonlogical untuk bertindak. Namun, sambil memfokuskan sebagian besar waktu di motivasi pelaku, Pareto juga peka terhadap kebutuhan untuk menganalisis konsekuensi tujuan perilaku. Niat subjektif dan konsekuensi ovjective, ia mulai, tidak selalu bertepatan.