The interpersonal function refers t

The interpersonal function refers to the grammatical choices that enable speakers to enact their complex and diverse interpersonal relations. This tenet of systemic functional linguistics is based on the claim that a speaker not only talks about something, but is always talking to and with others. Language not only construes experience, but simultaneously acts out “the interpersonal encounters that are essential to our survival”.[10] Halliday argues that these encounters:

"range all the way from the rapidly changing micoencounters of daily life – most centrally, semiotic encounters where we set up and maintain complex patterns of dialogue – to the more permanent institutionalized relationships that collectively constitute the social bond."[10]
The grammatical systems that relate to the interpersonal function include Mood, Modality, and Polarity

Results (Indonesian) 1:

Fungsi interpersonal mengacu pada pilihan tata bahasa yang mengaktifkan speaker untuk memberlakukan mereka hubungan interpersonal yang kompleks dan beragam. Ajaran sistemik linguistik fungsional didasarkan pada klaim bahwa pembicara tidak hanya berbicara tentang sesuatu, tapi selalu berbicara dan dengan orang lain. Bahasa tidak hanya telah ditafsirkan oleh pengalaman, tetapi secara bersamaan bertindak keluar "pertemuan interpersonal yang sangat penting untuk kelangsungan hidup kita". [10] Halliday berpendapat bahwa ini pertemuan:"jangkauan sepanjang jalan dari micoencounters berubah dengan cepat dari kehidupan sehari-hari-lokasi paling sentral, semiotic pertemuan mana kita mengatur dan menjaga pola yang kompleks dialog-hubungan dilembagakan lebih permanen yang secara kolektif membentuk ikatan sosial." [10]Sistem tata bahasa yang berhubungan dengan fungsi interpersonal termasuk Mood, modalitas dan polaritas

Results (Indonesian) 2:

Fungsi interpersonal yang mengacu pada pilihan tata bahasa yang memungkinkan speaker untuk memberlakukan hubungan interpersonal yang kompleks dan beragam mereka. Ini prinsip linguistik fungsional sistemik didasarkan pada klaim bahwa pembicara tidak hanya berbicara tentang sesuatu, tapi selalu berbicara dengan dan dengan orang lain. Bahasa tidak hanya menafsirkan pengalaman, tetapi sekaligus bertindak keluar "pertemuan antarpribadi yang penting untuk kelangsungan hidup kita" [10] Halliday berpendapat bahwa pertemuan ini. "Berkisar sepanjang jalan dari micoencounters berubah dengan cepat kehidupan sehari-hari - yang paling terpusat, pertemuan semiotik di mana kita mengatur dan menjaga pola kompleks dialog -. untuk lebih hubungan dilembagakan permanen yang secara kolektif membentuk ikatan sosial "[10] Sistem tata bahasa yang berhubungan dengan fungsi interpersonal yang meliputi Mood, Modalitas, dan Polaritas