Methylmercury is neurotoxic and can

Methylmercury is neurotoxic and can be very harmful to the central nervous system. In the laboratory, long-term dietary exposure of fishes to methylmercury has caused incoordination, diminished appetite or inability to feed, diminished responsiveness and swimming activity, starvation, and mortality. Adult fishes were adversely affected in at least two cases of extreme industrial mercury pollution during the past century - Minamata Bay (Japan) and Clay Lake (Ontario). In Minamata Bay, coincident with the poisonings of humans and other organisms, resident fish exhibited symptoms of methylmercury intoxication that have been subsequently reported in laboratory experiments. These symptoms included mortality, severely diminished locomotor activity, impaired escape behavior, emaciated condition, and lesions in the brain. Mercury concentrations in axial muscle of “enfeebled” fishes found floating in seawater in the bay averaged 15 µg/g wet weight and ranged from 8.4 to 24 µg/g in six species.

Results (Indonesian) 1:

Methylmercury sebagai neurotoksik dan dapat sangat berbahaya bagi sistem saraf pusat. Di laboratorium, jangka panjang paparan Diet fishes untuk methylmercury telah disebabkan belum, berkurang nafsu makan atau ketidakmampuan untuk feed, responsif berkurang dan berenang aktivitas, kelaparan, dan kematian. fishes dewasa yang terpengaruh dalam setidaknya dua kasus ekstrim Merkurius industri polusi selama abad - Minamata Bay (Jepang) dan Danau Clay (Ontario). Di Teluk Minamata, bertepatan dengan keracunan manusia dan organisme lainnya, penduduk fish dipamerkan gejala keracunan methylmercury yang telah kemudian dilaporkan pada percobaan di laboratorium. Gejala termasuk kematian, sangat berkurang aktivitas lokomotor, gangguan perilaku melarikan diri, kondisi kurus dan lesi di otak. Konsentrasi raksa di aksial otot fishes "enfeebled" ditemukan floating dalam air laut di Teluk rata-rata 15 µg/g berat basah dan berkisar dari 8.4 untuk µg/g 24 di enam spesies.

Results (Indonesian) 2:

Methylmercury adalah neurotoksik dan bisa sangat berbahaya bagi sistem saraf pusat. Di laboratorium, paparan diet jangka panjang dia sedang fi untuk methylmercury telah menyebabkan inkoordinasi, nafsu makan berkurang atau ketidakmampuan untuk memberi makan, berkurang respon dan aktivitas renang, kelaparan, dan kematian. Shes fi dewasa yang terpengaruh dalam setidaknya dua kasus pencemaran merkuri industri ekstrim selama abad terakhir - Teluk Minamata (Jepang) dan Clay Lake (Ontario). Di Teluk Minamata, bertepatan dengan keracunan manusia dan organisme lainnya, penduduk ikan menunjukkan gejala keracunan methylmercury yang telah selanjutnya dilaporkan dalam percobaan laboratorium. Gejala ini termasuk kematian, aktivitas lokomotor sangat berkurang, gangguan perilaku melarikan diri, kondisi kurus, dan lesi pada otak. Konsentrasi merkuri dalam otot aksial "yang lemah," dia sedang fi ditemukan terapung di air laut di teluk rata-rata 15 mg / g berat basah dan berkisar 8,4-24 ug / g dalam enam spesies.